Catlovers.id – Tonkinese merupakan kucing ras hasil persilangan antara siamese dengan ras burmese yang berasal dari Kanada. Bentuk fisik tonkinese sedang berotot dengan bulu yang pendek. Bentuk kepala pertengahannya antara segitiga dan bulat. Memiliki moncong sedikit membulat dengan mata berbentuk seperti kacang almond. Warna mata kucing tonkinese sangat bervariasi, sesuai dengan warna bulunya.
Kucing tonkinese termasuk hewan yang cerdas dan aktif. Kucing ini juga adalah kucing yang sering mengeong, walaupun suaranya tidak keras dan kasar seperti siamese. Tonkinese adalah kucing yang ramah, aktif, dan penuh kasih. Tonkinese adalah kucing yang senang mencari perhatian dan kesih sayang dan tidak akan berhenti mencarinya sampai mendapatkannya.
Tonkinese sendiri memiliki empat warna bulu, yaitu seal atau sable (cokelat tua), champagne atau chocolate, platinum atau liliac atau juga frost, dan blue. Sementara itu, pola bulunya terdiri atas 3 pola, yaitu point (pola warna seperti pada siamese dengan kontras warna tubuh daerah point terlihat sangat jelas), mink (ciri khas pola warna tonkinese dengan kontras pertengahan antara siamese dan burmese), dan solid (pola warna seperti burmese dan bukan solid yang sebenarnya).
Kucing ini merupakan kucing yang sering mengikuti pemiliknya ke mana saja pergi dan senang duduk di atas bahu pemiliknya serta selalu ingin terlibat dalam semua kegiatan anggota keluarga pemiliknya. Tonkinese sangat senang bertemu dengan orang-orang asing dan tidak senang jika ditinggal sendirian di dalam rumah sepanjang waktu.
Terdapat sebuah catatan yang mengatakan kucing siam berwarna cokelat pada 1800-an sebenarnya adalah kucing tonkinese. Namun, pada kenyataannya tonkinese pertama yang tercatat bernama Wong Mau, kucing yang dibawa dari Birma ke Amerika pada 1930-an.
Pada 1950-an, ada seorang pemilik kucing bernama Milan Greer dari New York yang ingin menciptakan ras baru melalui program pembiakan dengan menghasilkan kucing dengan warna bulu mahoni dan point yang gelap. Kemudian, Milan menyilangkan ras siamese dengan burmese. Pada 1950—1960, kucing-kucing yang ia ciptakan menjadi sangat populer. Kucing-kucing yang ia hasilkan merupakan kucing dengan genetik murni selama 5 generasi.
Selanjutnya, pada awal 1960, ada seorang pencinta kucing dari Kanada yang bernama Margaret Conroy yang kemudian memutuskan untuk melakukan persilangan dari ras siamese berwarna seal point dengan siamese berwarna sable (cokelat tua). Pada saat itu, ras siamese belum memiliki sifat-sifat genetik yang murni dan stabil sehingga kerap disilangkan. Dibantu oleh temannya, Margaret kemudian menuliskan standar ras tersebut dan memberikannya kepada Canadian Cat Association (CCA). Pada 1960, ras tersebut telah diakui di Kanada. Pada 1971 oleh CCA, tonkinese telah mendapatkan status “Championship”. Kemudian, pada 1979 oleh Cat Fanciers’ Association (CFA) dan The International Cat Association (TICA), tonkinese juga telah mendapatkan status yang sama.