Catlovers.id – Saat kita meletakkan barang belanjaan, kucing kita biasanya memperhatikannya secara seksama, mengikuti kita dari dapur ke kulkas dan balik lagi. Terkadang membuat kita penasaran apakah dia mengingat tempat kita menyimpan makanan manusia favoritnya (yang tentunya tidak boleh dia konsumsi) atau memikirkan rencana untuk membuka pintu lemari untuk mendapatkan bonus pada saat kita tidak dirumah. Ada apa di dalam otaknya ya?
Secara fisik, otak kucing tidak terlalu berbeda dengan otak manusia. Faktanya, walaupun otak kucing lebih kecil bila dibandingkan dengan mamalia lainnya tetapi strukturnya mirip dengan otak manusia, sama-sama memiliki korteks cerebral dan lobus. Seperti pada manusia, korteks cerebral bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan, belajar serta memori jangka pendek dan jangka panjang. Jadi kemungkinan kucing kita tadi benar-benar mengingat tempat dimana kita meletakkan makanan yang tidak boleh dia konsumsi.
Seekor anak kucing memperhatikan apa yang dilakukan oleh kucing lain, hewan peliharaan yang lain dan bahkan manusia, ini akan membantu bagian lain dari otaknya berkembang dengan baik. Ketika kita membawa kucing kecil ke rumah di usia 4 bulan, biasanya dia mengikuti kucing yang lebih besar. Saat anak kucing anda beranjak dewasa, dia akan terus belajar dari pengulangan atau dari pengamatannya. Setiap area dari otak kucing memiliki tugas spesial. Hubungan dari area ini memberikan informasi dua arah secara cepat.
Otak kucing senior juga menunjukkan tanda semakin tua, sama halnya pada manusia. Asosiasi praktisi kucing amerika (The American Association of Feline Practitioners) memperkirakan bahwa 50 persen kucing berumur 15 tahun atau lebih, kucing ini menunjukkan gejala-gejala gangguan kognitif otak yaitu,
- Berkurangnya interaksi dengan manusia dan hewan peliharaan lain.
- Nafsu makan berkurang.
- BAB dan BAK diluar litter box.
- Berkurangnya kemampuan menyelesaikan masalah.
- Berkurangnya kewaspadaan terhadap sekelilingnya.
- Siklus waktu tidur yang tidak teratur.
- Tangisan yang keras saat malam hari.
Sebelum anda mendiagnosa sendiri, sebaiknya periksakan si kucing kepada dokter hewan secara menyeluruh. Dokter hewanakan mengevaluasi kucing anda untuk mengecek dan memprosesorgan dan penyakit spesifik seperti hipertensi, hipertiroid, penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, atau penyakit saluran kemih. Kucing senior yang memiliki gejala gangguan kognitif ini, harus segera membutuhkan bantuan dari anda sebagai pemiliknya, untuk mendapatkan hidup yang berkualitas, pastikan dia memiliki akses yang mudah untuk minuman dan makanan segar, tempat istirahat yang nyaman, perawatan untuk rasa sakit dan rasa tidak nyamannya, kebebasan untuk bertingkah normal, dan kebebasan dari stress dan rasa takut.