Catlovers.id – Bagi kalian seorang catlovers sejati yang memelihara hewan lucu nan imut ini, pastilah kamu akan selalu rutin memberikan vaksin pada kucing peliharaannya bukan? Pasalnya, pemberian vaksin pada si manis ini sangat penting lho catlovers!
Vaksin untuk kucing bekerja dengan cara memasukkan sebuah perantara ke dalam sistem infeksi kucing sehingga dapat menstimulasi sistem imun agar dapat bekerja lebih optimal melawan penyakit. Umumnya, setelah proses vaksinasi selesai akan ada reaksi ringan yang terjadi pada kucing catlovers. Salah satu contoh dari reaksi tersebut, kucing akan bertingkah sedikit aneh atau timbul pembengkakan sesaat setelah vaksinasi. Namun, reaksi tersebut bersifat tentatif karena tidak semua kucing mengalami reaksi tersebut.
Selain itu, perkembangan pada teknologi vaksin meminimalisir risiko efek samping pada kucing. Lalu, bagaimana jika kucing terkena efek samping dari vaksinasi tadi? Catlovers tak perlu khawatir, karena hal itu wajar terjadi, beberapa saat kemudian kucing akan kembali ke keadaan normal. Serahkan semuanya pada dokter hewan karena dokter lebih tahu cara vaksin kucing.
Begitu pun dengan potensi alergi akut yang kini sudah sangat jarang terjadi lantaran vaksin untuk kucing yang dikembangkan menggunakan komposisi yang lebih murni. Dengan demikian, efek samping yang ditimbulkan pun lebih kecil. Adapun efek samping yang paling sering terjadi setelah vaksin adalah timbulnya pembengkakan pada wajah kucing.
Lantas, bagaimana jika kucing mengalami gejala seperti ini?
Jika pembengkakan pada kucing masih berlangsung hingga beberapa hari setelah vaksinasi, catlovers sebaiknya segera membawanya ke dokter hewan ya. Sementara di beberapa kasus ringan lainnya ada juga kucing yang mengalami gejala shock ringan. Gejala tersebut akan berimbas pada gangguan saluran pernapasan kucing dan berujung pingsan. Hal seperti ini biasanya terjadi hanya beberapa saat setelah proses vaksinasi selesai. Tapi tentunya dokter hewan sudah bisa memprediksi hal-hal semacam ini sehingga catlovers tidak perlu terlalu khawatir. Reaksi tersebut masih tergolong wajar karena kucing merasa kaget dan belum terbiasa.
Bagaimana dengan efek samping vaksin untuk kucing jangka panjang?
Meskipun sebagian dokter hewan mengatakan ada, hingga saat ini tidak pernah terbukti. Sebab, memang sulit untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat ketika ada banyak hewan yang divaksin. Perbandinganya akan menjadi tidak sehat jika hanya mengandalkan kemungkinan-kemungkinan statistik.
Vaksin memang berguna untuk banyak hal seperti mencegah penyakit pada hewan ataupun manusia. Namun, tahukah catlovers bahwa penyakit tersebut masih berpotensi untuk muncul kembali setelah efek dari vaksin selesai. Artinya, vaksin harus dilakukan secara terus-menerus agar dapat mencegah penyakit dan menguatkan sistem imun dalam tubuh. Tak heran ada beberapa orang yang menolak untuk divaksin, baik untuk dirinya maupun vaksinasi pada hewan peliharaannya. (ast)