Catlovers.id – Kucing termasuk dalam kategori hewan karnivora. Selain itu, kucing tergolong hewan predator. Di alam liar, biasanya kucing mendapatkan makanan dengan cara berburu. Bagi kucing, mendapatkan hewan buruan bukan sesuatu yang mudah.
Karena mendapatkan mangsa tidak mudah, maka kucing berusaha secepat mungkin memakannya saat sudah mendapatkannya. Dia tidak ingin yang lain mengambilnya, bahkan secuil pun tidak akan direlakan. Sebaliknya, jika temannya mendapatkan hewan buruan, dia akan berusaha mengambilnya.
Mottonya adalah ‘apa yang menjadi milikku adalah milikku, apa yang menjadi milikmu adalah milikku juga’. Kedengarannya tidak menyenangkan, tapi begitulah sifat alaminya. Bahkan, catlovers sekalipun tidak bisa mengontrol sikap kucing yang seolah selalu kelaparan karena dorongan naluri berburunya ini.
Itu sebabnya, catlovers dapat mengendalikan rasa lapar kucing dengan memahami seberapa banyak kebutuhan asupan makanan setiap harinya. Sama seperti manusia, hewan peliharaan akan merasa lapar ketika tubuhnya memerlukan nutrisi tambahan.
Sama seperti manusia, hewan merasa lapar ketika tubuhnya memerlukan nutrisi tambahan. Ketika makanan sudah masuk, rasa lapar akan hilang untuk sementara. Makanan kemudian diolah tubuh. Jika makanan yang masuk nutrisinya tidak mencukupi kebutuhan tubuh, maka tubuh akan mengirimkan sinyal berupa rasa lapar lagi.
Pemberian nutrisi yang baik akan membuat sahabat berbulumu tidak cepat lapar. Bahkan, kamu dapat membandingkan seberapa banyak asupan gizi yang ada di dalam makanan dengan membandingkan banyaknya kotoran kucing.
Misalnya, jika makhluk berbulu tersebut memakan daging (raw food) biasanya akan buang kotoran hanya sekali dalam waktu sehari, dua hari atau bahkan tiga hari sekali, volumenya pun sangat kecil. Sementara, yang memakan produk olahan bisa buang air lebih dari sekali dalam sehari tergantung seberapa asupan yang ia makan. (ast)