Apa yang Terjadi Jika Kucing Stres?

    Catlovers.id — Sebuah tim yang tertarik dengan kesejahteraan kucing telah mencari tahu bagaimana perilaku kucing-kucing ketika mereka pertama kali memasuki kurungan. Mereka ingin memahami bagaimana situasi ini dapat memicu tekanan pada kucing dan apa yang terjadi jika kucing stres.

    kucing stres
    Pexels

    Untuk itu, mereka mengamati 20 ekor kucing rumah yang dirawat pemiliknya sejak masih bayi. Pertama mereka mengevaluasi setiap kucing dengan memberi mereka skor terendah sampai tertinggi. Kemudian, mereka memantau bagaimana perilaku kucing rumah ini ketika mereka ditempatkan di tempat penampungan.

    Dilansir dari BBC Indonesia, Lydia Rehnberg dari La Trobe University di Melbourne, Australia telah menghabiskan waktu bekerja di tempat penyelamatan kucing. Dia menyaksikan, secara langsung, bagaimana perbedaan para perawat mensejahterakan seekor kucing. Melihat bagaimana perilaku kucing ketika dikurung, tim menemukan bahwa kucing yang stres menunjukkan sebuah pola pada kebiasaan mereka.

    “Meskipun kucing-kucing memiliki akses ke ruangan yang besar, mereka hampir secara ekslusif memilih untuk menghabiskan waktu mereka di ‘rumah’ kucing (sebuah tempat bersembunyi) atau tempat pendakian yang vertikal,” papar Rehnberg.

    Semakin stres seekor kucing, semakin lama waktu yang mereka habiskan di ‘rumah’ kucing itu. Kucing-kucing yang lebih percaya diri dan santai menghabiskan waktu lebih banyak di bagian puncak di tempat yang tinggi.

    “Individu yang mengalami stres tingkat tinggi tampaknya tidak ingin melakukan sesuatu tetapi menghindari dari itu semua, dimana kucing yang tidak terlalu stres terlihat menikmati hinggap di tempat yang tinggi dan mengamati lingkungan mereka dari atas,” kata dia.

    Tim menemukan bahwa kucing dengan tingkat stres yang tinggi menjadi sangat pasif. Seringkali, mereka tidak melakukan sesuatu.

    “Seekor kucing yang memilki skor tingkat stres yang tinggi hampir menekan semua kebiasaan normalnya dan dapat meringkuk di satu tempat selama berjam-jam.”

    Berbeda jauh dengan kucing dengan skor stres yang rendah, yang berperilaku normal. Biasanya, kucing-kucing suka bermain dan hewan yang suka berpetualang. Banyak yang secara aktif melakukan kontak sosial dengan manusia atau kucing lainnya.

    Kucing-kucing yang mencakar atau mengeong dengan keras juga memiliki tingkat stres yang rendah. Kucing yang tampak “menakutkan” ini ternyata memiliki kadar stres yang lebih rendah dibandingkan mereka yang lebih pasif.

    “Banyak orang yang berpikir, secara intuitif, bahwa kucing-kucing yang protes dengan keras lebih mengalami stres dan kucing yang diam meringkuk dipojokan itu ‘baik-baik saja’, tetapi itu kebalikannya,” jelas Rehnberg.

    Tim memublikasikan penemuan mereka dalam jurnal Applied Animal Behaviour Science.