Catlovers.id — Setiap orang pasti pernah mendengar mitos kucing memiliki sembilan nyawa. Kucing memang disebut-sebut punya sembilan nyawa karena hewan menggemaskan ini hampir selalu bisa lolos dari peristiwa yang mengancam nyawanya, seperti tertimpa reruntuhan hingga terjatuh dari ketinggian.
Jika mengingat asumsi tersebut, benarkah kucing memiliki sembilan nyawa dan selalu bisa “hidup kembali” setelah peristiwa yang mengancam nyawanya? Tentu, hal ini hanyalah sebuah mitos dan memang ada penjelasan ilmiah mengenai hal tersebut.
Kucing memiliki keahlian luar biasa untuk menghindar dari situasi bahaya, terutama yang berhubungan dengan ketinggian. Kucing memiliki refleks, keahlian melompat, dan keseimbangan yang sangat baik.
Saat melompat atau terjatuh, kucing akan memutar dan memosisikan dirinya di udara sedemikian rupa sehingga ia bisa mendarat di tanah dengan sempurna menggunakan kakinya tanpa cedera.
Selain itu, kucing juga memiliki struktur tulang yang ringan dan berbulu tebal. Hal ini membuat gesekan kucing dengan udara cukup tinggi. Dengan demikian, saat terjatuh kucing memiliki cukup waktu untuk memutar badannya di udara dan waktu yang dibutuhkan kucing untuk mendarat di tanah cukup lama.
Karena hal itulah, banyak orang beranggapan bahwa kucing memiliki sembilan nyawa. Padahal, ini merupakan bentuk pertahanan diri kucing dari lingkungan. Lantas, dari mana mitos kucing memiliki sembilan nyawa itu berasal?
Mitos ini diduga berawal dari daratan Mesir, dimana zaman dahulu kucing dianggap sebagai titisan dewa dan dipuja masyarakat sana. Angka sembilan sendiri dianggap sebagai angka yang melambangkan kekuatan mistis dan supernatural.
Orang Mesir yang menganggap kucing sebagai dewa pun percaya bahwa kucing dianugerahi sembilan nyawa.