Catlovers.id — Kucing telah dipelihara oleh manusia setidaknya sejak zaman Mesir kuno. Pada kebudayaan Mesir kuno terdapat mitos yang terkenal, mengenai seorang dewi berbentuk kucing bernama Bast. Bast (namanya dieja Bast, Baast, Ubasti, atau Baset) adalah dewi perlindungan dan kucing Mesir Kuno.
Bast adalah dewi pelindung rumah, kucing, dan pelindung ladang dari serangan tikus. Kadang-kadang, ia mempengaruhi beberapa aspek dalam peperangan dan menjelma dalam bentuk singa betina. Bast adalah anak dari dewa matahari Ra dan banyak berperan penting dalam kepercayaan Mesir kuno.
Banyak orang mempercayai bahwa kucing pertama kali dipelihara oleh manusia (didomestikasi) pada awal kebudayaan Mesir kuno. Pada zaman tersebut, kucing telah menyelamatkan kehidupan umat manusia dari kelaparan akibat serangan tikus. Mitos Dewi Bast muncul dari kekaguman manusia terhadap kucing sebagai hewan kesayangan.
Pada awal kemunculannya sekitar 3000 SM, Bastet digambarkan sebagai singa betina, atau sebagai tubuh wanita dengan kepala singa betina. Ketika Mesir Hulu dan Mesir Hilir bersatu, pentingnya Bastet sebagai dewi perang menjadi berkurang. Mesir berada dalam kondisi damai.
Sekitar tahun 1000 SM, Bastet muncul kembali. Namun penampilannya bukan lagi sebagai perempuan berkepala singa, melainkan berwujud kucing domestik. Akhirnya, citra Bastet berubah menjadi dewi kucing, atau dewi perempuan berkepala kucing.
Bastet mengambil peran sebagai dewi pelindung bagi para wanita hamil atau mereka yang ingin hamil. Terkadang, Dewi Bastet juga digambarkan memegang sistrum (benda suci dalam ritual Mesir kuno), memegang keranjang atau kotak.
Bastet juga dikenal sebagai dewi yang melindungi ibu dan anak yang baru lahir. Bahkan dalam teks kuno Mesir, wanita yang menderita infertilitas disebutkan biasa membuat persembahan kepada Bast dengan harapan akan membantunya hamil.
Bastet seperti halnya kucing memiliki dua sisi kepribadian, yaitu jinak dan agresif. Dia jinak dan lembut dipandang disamping tugasnya sebagai pelindung rumah dan wanita hamil, serta agresif karena sifat alaminya.