Catlovers.id — Kucing juga bisa terkena berbagai serangan penyakit seperti kita, Catlovers. Salah satu gejala penyakit yang sering dialami kucing adalah diare. Anak kucing (kitten) lebih sering mengalami masalah ini. Diare pada kitten dapat disebabkan oleh dua faktor, yakni infeksi dan bukan infeksi.
Diare karena infeksi biasanya disebabkan oleh virus, jamur, bakteri ataupun parasit. Sementara, penyebab diare di luar infeksi, besar kemungkinan disebabkan oleh perubahan menu makanan, atau pengonsumsian obat tertentu.
Pada kucing normal, frekuensi buang air besar umumnya antara 1—2 kali sehari, dengan bentuk kotoran yang padat. Jika terkena diare, frekuensi buang air besar tersebut menjadi lebih sering, dan berbentuk cair, berlendir serta kadang-kadang terdapat darah di kotorannya.
Adapun ciri-ciri yang menyertai kondisi diare pada kucing sebagai berikut.
- Kotoran berbentuk cair.
- Buang air besar dalam kurun waktu yang berdekatan.
- Suhu tubuh bisa saja meningkat drastic.
- Adanya darah di dalam kotoran kucing tersebut.
- Nafsu makan berkurang.
- Kekurangan cairan di dalam tubuh (dehidrasi).
- Berat badan turun secara drastis.
- Badan kucing menjadi lemas.
Jika kucing kamu mengalami gejala tersebut, sebaiknya berikan ia obat untuk menghentikan diarenya. Namun jika dalam waktu 24 jam diarenya tidak sembuh, segera bawa ke dokter hewan.
Jika diare terjadi sehari setelah kamu mengubah atau memperkenalkan makanan baru kepada kucing kesayanganmu, bisa jadi itulah salah satu penyebabnya. Oleh karena itu, kamu bisa gunakan kembali makanan lama yang biasanya diberikan. Ketika kotoran tersebut sudah lebih tampak lebih normal, cobalah pelan-pelan mengubah makanan kucing ke makanan yang lebih berkualitas.