Catlovers.id — Bagaimana perasaan catlovers jika kucing kesayanganmu terserang ringworm atau jamuran. Sangat stres bukan?
Apalagi, jika ringworm tersebut menjangkiti salah satu kucing di suatu cattery. Jika hal itu terjadi, catlovers ataupun breeder harus segera mengobati kucing yang terinfeksi. Bersihkan juga lingkungannya.
Ringworm adalah infeksi yang terjadi pada lapisan kulit, rambut, dan kuku. Infeksi ini bisa menyerang manusia bahkan hewan. Ringworm memang berbentuk seperti cincin atau lingkaran berwarna merah.
Tahukah, catlovers? Penyebabnya justru bukanlah worm (cacing), melainkan fungi atau jamur. Jamur yang menyebabkan infeksi ini dikenal dengan nama dermatofit sehingga nama medis untuk penyakit ini adalah dermatofitosis.
Dermatofit bermacam-macam jenisnya. Apa saja itu? Ada dermatofit yang hanya menyerang spesies tertentu, ada juga yang bisa menyerang semua spesies. Ternyata, ringworm pada kucing disebabkan oleh dermatofit berjenis Microsporum canis dan Trichophyton mentagrophytes.
Microsporum canis adalah salah satu dermatofit yang bertanggung jawab atas hampir semua infeksi ringworm. Microsporum canis bisa menular ke kucing, anjing, bahkan manusia.
Sayangnya, gejala awal ringworm sangat sulit dideteksi. Jamur penyebabnya hanya bisa dilihat dengan miskroskop. Penyakit tersebut baru bisa dideteksi setelah muncul bulatan merah seperti bekas sundutan api rokok.
Bulatan merah tersebut bisa melebar, menyebar, dan juga menebal yang menyebabkan bulu-bulu si meong kesayangan kamu rontok. Duh, kasihan sekali ‘kan?
Bagian tubuh kucing yang paling sering terjangkit penyakit ini adalah kulit kepala, dada, kaki depan, dan sepanjang punggung. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menular dan menjangkiti kucing-kucing lain yang berada di lingkungan sama.