Catlovers.id – Kucing ras yang satu ini bisa dikatakan cukup populer. Di Indonesia sendiri kucing siam banyak dipelihara. Kucing siam telah dikembangbiakkan sejak ratusan tahun lalu. Salah satu keunggulan kucing siam, yaitu tidak banyak memiliki masalah kesehatan. Bahkan, kucing ini bisa hidup sampai usia 15 hingga 20 tahun lho.
Meskipun tidak memiliki banyak masalah kesehatan, tetap saja makhluk hidup pasti pernah mengalami gangguan kesehatan. Untuk catlovers yang memelihara kucing ras satu ini di rumah, tidak ada salahnya mengetahui beberapa gangguan kesehatan yang kerap menyerang kucing siam.
Infeksi saluran pernapasan
Kucing siam rentan terhadap infeksi saluran pernapasan atas, terutama yang masih kecil. Gejalanya termasuk bersin, mata berair, dan hidung meler. Pengobatannya biasanya diberikan antibiotik dan dekongestan. Jika kucing terkena infeksi saluran pernapasan, usahakan untuk menyediakan area yang hangat untuk kucing serta hindari kontak dengan kucing lain.
Kehilangan gigi prematur
Gingivitis atau peradangan pada gusi, lebih sering terjadi pada kucing siam dibanding ras kucing lain. Jika tidak diobati, penyakit ini akan menyebabkan gigi tanggal. Jika kucing tidak makan sebanyak biasanya atau napasnya berbau busuk, periksa gusinya. Jika gusinya berwarna merah atau bengkak, kucing mungkin mengalami radang gusi.
Untuk mengobatinya, dokter hewan akan membius dan melakukan pembersihan gigi kucing secara menyeluruh. Pencegahan radang gusi bisa dilakukan dengan menyikat gigi kucing setiap hari ya catlovers.
Sensitif terhadap anestesi
Kucing siam lebih sensitif terhadap anestesi, membuat spaying/neutering, dan perawatan bedah lainnya sedikit lebih rumit. Pastikan dokter hewan melakukan screening sebelum prosedur pembedahan pada kucing siammu.
Feline megacolon
Feline megacolon (megakolon kucing) adalah gangguan usus besar yang menyebabkan sembelit kronis dan progresif. Saat mengalami feline megacolon, kucing mungkin mengejan saat buang air besar atau terdapat darah dalam tinjanya. Perubahan diet atau obat pencahar dapat mengobati kasus ringan.
Psikogenic alopecia
Kondisi ini dianggap mirip dengan gangguan obsesif kompulsif pada manusia. Gangguan ini terjadi saat kucing menggaruk tubuhnya secara berlebihan, sampai membuatnya kehilangan rambut. Diyakini bahwa stres memicu kondisi ini. Pengobatan dilakukan dengan memberikan antidepresan, memisahkan kucing dari pemicu stres yang bisa merangsang stres.
Penyakit vestibular
Sistem vestibular mengontrol keseimbangan dan orientasi. Termasuk gejala penyakit vestibular pada kucing siam di antaranya memiringkan kepala dan kehilangan keseimbangan. Kondisi ini sering terjadi pada anak kucing siam dan biasanya sembuh dengan sendirinya pada usia 3 hingga 4 bulan. Berobat jalan mungkin diperlukan. (ast)