Catlovers.id – Jika catlovers memiliki kucing di rumah, apakah kucing peliharaanmu selalu rutin dibawa ke dokter hewan untuk selalu memastikah keadaannya dalam keadaan sehat? Beberapa pemilik kucing bahkan tidak pernah membawa hewan peliharaannya ke dokter hewan. Nah, ini dia yang harus diwaspadai ya catlovers.
Pasalnya, penularan virus ataupun penyakit menular sangat berbahaya bagi kucing. Jika tidak terdeteksi dini, akan berakibat fatal di kemudian hari pada kucing kesayanganmu. Salah satu penyakit kucing yang mematikan adalah Feline Infectious Peritonitis atau disingkat FIP adalah salah satu yang mematikan.
Penyakit ini sendiri disebabkan oleh Feline Infectious Peritonitis Virus (FIPV) menginfeksi rongga perut dan dada kucing yang secara umum gejalanya mirip penyakit lain yang tidak mengkhawatirkan sehingga sulit didiagnosis. Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan kucing yang terinfeksi virus ini.
Untuk itu, catlovers harus tahu tentang virus yang satu ini. Berikut penjelasannya.
Virus ini banyak ditemukan pada kucing
Sebenarnya jenis virus corona, yaitu Feline coronavirus, yang menjadi cikal bakal penyakit ini banyak ditemukan di tubuh kucing. Sekitar 25—40% kucing rumahan didapati membawa virus ini. Virus ini menjadi masalah ketika ia bermutasi menjadi bentuk virus yang lebih ganas, yaitu Feline Infectious Peritonitis Virus atau FIPV yang menyebabkan penyakit menular dan mematikan FIP.
FIP ada 2 tipe, ganas dan ringan
FIP hadir dalam dua tipe, yaitu ‘kering’ (Non Effusive Form) dan ‘basah’ (Effusive Form). Bentuk FIP yang muncul pada kucing tergantung pada daya tahan tubuh kucing. Jika daya tahan tubuhnya sangat lemah, yang muncul adalah tipe basah yang mana lebih ganas daripada tipe kering. Jika daya tahan tubuhnya cukup lemah, yang muncul adalah tipe yang seiring waktu akan memperburuk kondisi kucing. Sebanyak 60—70% kucing yang terinfeksi virus ini mengidap tipe basah. Biasanya kucing muda dan kucing tua yang rentan terserang penyakit dikarenakan daya tahan tubuh belum optimal.
Gejalanya datang seperti sakit biasa
Pada FIP tipe kering gejala yang muncul tergantung organ yang diserang. Jika yang diserang mata, mengakibatkan mata berair. Jika yang diserang otak, kucing mengalami kejang dan inkoordinasi. Gejala-gejala tersebut diikuti juga oleh gejala umum yang tampak seperti penyakit ringan, yaitu demam, anemia, berat badan turun, tidak nafsu makan, bulu kusam, muntah, dan diare. Pada FIP tipe basah gejala yang paling menonjol adalah penumpukan cairan di dalam rongga perut atau dada sehingga perut kucing tampak gendut atau kesulitan bernapas. Penyakit akan cepat berkembang setelah gejala klinis terlihat. Oleh karena itu, jangan remehkan gejala penyakit seringan apa pun pada kucing ya catlovers!
Kotoran, media penularan paling cepat
Virus FIP termasuk tangguh karena bisa hidup di luar tubuh kucing pada suhu ruangan sekitar 3—7 minggu. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan si kucing dapat meminimalisir terjadinya penyebaran.
Penyebaran virus yang paling sering terjadi, yaitu kucing kontak langsung dengan kotoran dari kucing lain yang terinfeksi. Untuk itu, catlovers jangan malas ya membersihkan tempat makan, litter box, tempat tidur, dan beberapa peralatan kucing lainnya yang ada di rumah. (ast)