Catlovers.id — Pernahkah kamu membayangkan kucing kesayanganmu mengalami cedera tulang? Pastinya akan sangat menyedihkan. Lantas, bagaimana cara menangani cedera tulang pada kucing itu?
Cedera tulang pada kucing bisa terjadi secara tiba-tiba ketika terjadi tekanan yang berat pada sistem tulang rangkanya. Pada dasarnya, patah tulang disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karenanya, istilah yang melekat pada patah tulang itu sangat beraneka ragam karena setiap cedera patah tulang pada kucing memiliki karakteristik tersendiri.
Ada empat jenis patah tulang yang sering terjadi pada kucing, yaitu patah tulang tertutup, patah tulang majemuk, epifisis (lempeng pertumbuhan), dan greenstick (garis rambut).
Gejala dan risiko patah tulang pada kucing tergantung pada area yang terkena dan sejauh mana patah tulang terjadi. Patah tulang yang melibatkan tulang sendi merupakan jenis patah tulang yang sangat serius.
Patah tulang yang terjadi di bagian tulang belakang, dapat beregenerasi kembali melalui sumsum tulang belakang. Namun, risiko kelumpuhan dapat terjadi akibat cedera ini.
Semua patah tulang yang terjadi pada kucing bersifat sangat serius dan harus ditangani sekaligus. Ketika tulang pada kaki rusak, kucing biasanya akan berjalan sambil mengangkat kakinya agar tidak menyentuh tanah. Pada cedera seperti ini, kucing akan berjalan pincang hingga penyembuhan dapat dilakukan.
Pengobatan patah tulang pada kucing sangat bergantung pada usia kucing dan jenis tulang yang rusak. Patah tulang majemuk yang dapat menyebabkan infeksi harus ditangani lebih intensif dibandingkan jenis patah tulang lainnya.
Bagi anak kucing yang mengalami patah tulang, biasanya proses penyembuhan akan berlangsung lebih cepat. Itu karena tingkat tekanan bobot tubuh lebih rendah dibanding kucing dewasa.
Oleh karena itu, patah tulang pada anak kucing dapat diobati dengan cast (gips). Tapi bagi kucing dewasa, patah tulang memerlukan tindakan yang lebih intensif melalui pemasangan pin pada tulang selama 12 minggu atau lebih.