Ekstrak Biji Mahoni Dapat Mencegah Obesitas pada Kucing Peliharaan

Catlovers.id – Biji mahoni merupakan salah satu obat herbal yang bisa digunakan untuk membuat ramuan untuk menyembuhkan beberapa penyakit untuk manusia. Namun, tahukah catlovers ternyata biji mahoni juga bermanfaat bagi kucing peliharaan lho. Benarkah demikian?

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan IPB Prof. Tutik Wresdiyati mengembangkan pakan kucing berbasis ekstrak biji mahoni yang terbukti dapat mencegah obesitas dan diabetes pada hewan peliharaan terutama anjing dan kucing.

“Produk ini kami beri nama ‘Mohabes’. Inovasi pakan dari biji mahoni mengandung antioksidan-flavonoid serta komponen fitokimia dan alkaloid, steroid, saponin, triterpenoid, dan hidroquinon,” kata Tutik.

Ia menjelaskan, pakan kucing berbasis ekstrak biji mahoni terbukti dapat mencegah obesitas dan diabetes pada kucing. Inovasi tersebut telah mendapat penghargaan sebagai salah satu dari 108 inovasi terpilih Indonesia pada 2016 dari “Business Innovation Center.”

“Saat ini Mohabes siap untuk dikembangkan dengan mitra produsen pakan kucing,” ucapnya.

Lebih lanjut Tutik menjelaskan bahwa penyakit diabetes mellitus (DM) dilaporkan banyak terjadi pada hewan kesayangan terutama anjing dan kucing. Tetapi, DM pada hewan biasanya disebabkan oleh faktor kegemukan, genetik, serta pengaruh obat yang menyebabkan inflamasi pankreas.

Secara genetik, DM muncul pada anjing betina dan kucing jantan. Beberapa obat seperti glukokortikoid dapat menggunakan cara kerja insulin dan menyebabkan terjadi diabetes.

“Beberapa hasil penelitian menunjukkan penderita penyakit degeneratif berada dalam kondisi stres oksidasi. Anti-oksidan merupakan penangkal radikal bebas,” tambahnya.

Anti-oksidan eksogen yang bersumber dari bahan alam dapat menanggulangi beberapa penyakit degeneratif dan meningkatkan status anti-oksidan tubuh serta menghambat laju kerusakan sel, jaringan, dan organ tubuh.

“Ada beberapa bahan alam sumber anti-oksidan yang dapat digunakan, yakni jahe emprit, buah pare, rumput laut, teripang laut, bawang dayak, klorofil daun singkong, daun cengkeh, virgin coconut oil, biji mahoni, dan probiotik, isoflavon, Zn, vitamin E, dan tempe,” ungkapnya.

Anti-oksidan, merupakan penangkal oksidan atau radikal bebas, bekerja dengan cara memutus reaksi berantai atau menginaktivasi ROS dan menghasilkan radikal yang kurang reaktif (anti-oksidan primer), mencegah terjadi reaksi berantai, seperti mengkelat atau menginaktivasi logam, scavenger oksigen singlet atau dengan mendetoksifikasi ROS (anti-oksidan sekunder), serta memperbaiki molekul-molekul yang teroksidasi, juga memperbaiki kerusakan sel dan jaringan akibat serangan radikal bebas.

“Anti-oksidan salah satu solusi yang tepat dalam menanggulangi penyakit degeneratif, sehingga dapat mengurangi produksi dan keganasan radikal bebas,” tuturnya. (ast)