Catlovers.id – Setiap kucing memiliki berbeda-beda sifat dalam hal berapa kali ia ingin dielus atau dipegang. Beberapa kucing sangat menyukainya, beberapa bersikap biasa saja, dan beberapa hanya suka dielus sebentar saja sebelum mereka memberitahu pada pemiliknya bahwa itu cukup. Karena kucing tidak bisa mengatakan secara lisan, biasanya si kucing menunjukkan pada kita untuk berhenti dengan cara menggigit atau mencakar. Kucing marah ditandai suara mengeong yang keras dan berusaha menggigit sambil mencakar dengan kakinya. Kucing marah pasti ada penyebabnya.
Kucing akan memberikan tanda-tanda amarah yang mereka mau, mengamuk seperti mendengus dan juga menderam, melibas-libas sekornya atau juga menyentak-nyentakkan kulit atau bulunya. Kita harus berhati-hati setiap kali mengendalikan kucing yang diketahui dengan menunjukkan kecenderungannya seperti sedang agresif. Kucing yang sedang marah mungkin karena mereka sedang tertekan atau terganggu oleh masalah-masalah lain yang membuatnya menjadi mengamuk dan marah.
Inilah penyebab kucing mengalami marah-marah dan mengamuk:
- Dominan agression, sikap kucing yang ingin menantang kucing lain untuk merebut kekuasaan atau pemimpin yang dominan.
- Sex related agression, sifat yang berkaitan dengan hormon seks kucing, baik jantan maupun betina.
- Maternal agression, induk kucing berusaha melindungi anaknya.
- Male to male agression, dua kucing bermain-main, tetapi lama-kelamaan berkelahi.
- Predatory agression, instingnya yang suka mengejar benda-benda bergerak.
- Food and toy agression, untuk mempertahankan makanan.
- Territorial agression, ingin mempertahankan wilayah teritorial.
- Health related agression, disebabkan oleh rasa sakit.