Jamur Pada Kucing, Jangan Khawatir ini Tipsnya..!

Catlovers.id – Dalam memelihara kucing terkadang catlovers dapati beberapa penyakit yang sering menjangkit kucing, salah satunya yaitu terkena jamur atau istilahnya ringworm. Ringworm disebabkan oleh beberapa jenis jamur atau virus yang hidup di permukaan kulit dan bulu. Bukan hanya kucing, penyakit ini juga sering menyerang anjing. Biasanya ringworm atau jamur pada kucing disebabkan oleh pemeliharaan yang kurang bersih, lingkungan yang lembap, atau kadang sisa-sisa kotoran yang tidak dibersihkan secara benar. Nah, kotoran tersebut atau tempat lembap tersebut bisa menjadi media yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak.

Kenali ciri-cirinya

Kucing yang terkena virus jamur biasanya akan mengalami pembengkakan hidung, pilek berat, luka pada hidung yang bengkak, suara napas berat, kadang-kadang disertai demam, pengelupasan kulit di sekitar wajah dan kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, serta gangguan syaraf dan mata. Ringworm atau jamur sendiri sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi ini berlaku bagi kucing yang mempunyai daya tahan tubuh yang kuat. Penyakit ini cukup berbahaya karena bersifat kronis. Penyembuhannya lama dan memerlukan pengobatan selama 1—2 bulan atau lebih. Proses penyembuhan sangat tergantung terhadap parah atau tidaknya penyakit ini dan pada obat yang diberikan.

Awas menular ke manusia..!

Hal yang penting diketahui catlovers, penyakit ini bersifat zoonosis, yaitu dapat menyerang manusia. Penularan ke manusia dapat terjadi melalui kucing, anjing, ataupun langsung dari lingkungan. Virus jamur ini dapat menyebar pada bagian bulu atau tempat seperti layaknya kandang, tempat makan kucing, lantai, pada sisi kucing dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengobati jamur pada kucing, antara lain sebagai berikut.

  1. Sebisa mungkin jauhkan kucing yang terkena jamur dari kucing lain atau dari wadah pakan, kandang, dan juga ruangan rumah. Ini adalah cara untuk meminimalkan penyebaran spora pada jamur agar tidak mudah menyebar.
  2. Pangkas bulu kucing di sekitaran area yang terkena jamur. Cara ini berfungsi agar memudahkan dalam mengobati kucing yang terkena jamur, juga meminimalkan penyebarannya.
  3. Setelah proses persiapan selesai dapat dilanjutkan dengan tindakan pengobatan pada kucing yang terkena jamur.

Pengobatan dengan obat

Obat dalam yang dapat digunakan untuk mengobati jamur pada kucing, yaitu itraconazole, ketokonazol, flukonazol dan lainnya (yang mengandung “zole-zole”) obat ini bisa diperoleh di apotek terdekat. Usahakan cari obat yang oral atau tablet, jangan sampai terjadi kesalahan meminum obatnya. Pemberian obat ini dapat dilakukan dengan mencampurkan obat di makanan kucing. Untuk hasil yang lebih maksimal berikan obat pada makanan kucing yang berlemak. Pemberian obat ini dilakukan satu kali dalam seminggu. Awas, pemberian obat ini memberikan efek samping pada kucing, yaitu kucing bisa mengalami muntah atau kurang nafsu makan.

Tindakan selanjutnya yang dilakukan dengan menggunakan obat luar. Cara ini lebih aman dan disukai daripada cara yang menggunakan obat dalam. Pilihlah obat yang akan dipakai karena sudah banyak varian produk untuk mengobati kucing yang terkena jamur. Misalkan saja sampo, bedak oles, salep, atau obat mandi yang bisa diberikan pada kucing yang terkena jamur tersebut. Kemudian setelah memberikan obat luar pada kucing, selanjutnya adalah membersihkan kandang, peralatan makan, dan lingkungan sekitar dari bulu kucing agar penyebaran virus jamur tidak meluas. Gunakan juga sampo antijamur untuk membersihkan peralatan dan untuk mengepel lantai agar virus dari jamur tidak menular pada manusia dan kucing lainnya.