Catlovers.id —Seperti diketahui, bangsa Mesir kuno menyembah berbagai hewan selama ribuan tahun. Setiap hewan mempunyai alasan yang berbeda untuk dihormati (disembah). Misalnya, anjing dihormati karena kemampunnya untuk melindungi manusia dan membantu berburu hewan liar.
Dalam peradaban Mesir Kuno, kucing dipercaya sebagai hewan ajaib yang membawa keberuntungan bagi orang yang memeliharanya. Kedudukannya sangat istimewa dibanding hewan-hewan lain.
Sebagai bentuk penghormatan, keluarga kaya di Mesir memakaikan perhiasan pada kucing. Kucing diperlakukan bak raja, diberi makan enak dan dilayani segala kebutuhannya.
Layaknya raja Mesir, kucing pun dimumikan ketika mereka mati. Pemiliknya pun akan mencukur alis sebagai wujud perkabungan.
Banyak peninggalan barang seni Mesir kuno berupa patung dan lukisan kucing. Bangsa ini memang sangat memuja kucing. Bahkan, jika ada yang membunuh kucing meskipun tidak sengaja, orang itu akan dihukum mati.
Dewa dan dewi dalam mitologi Mesir kuno mempunyai kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi binatang yang berbeda-beda. Hanya Dewi Bastet yang mampu berubah menjadi kucing. Bastet digambarkan sebagai seorang perempuan dengan kepala kucing yang jinak.
Bastet mempunyai dua sisi kepribadian layaknya kucing, yaitu jinak dan agresif. Bastet terlihat jinak dan lembut dipandang sehingga dianggap dapat menjadi pelindung. Akan tetapi, ia bisa menjadi agresif karena sifat alaminya.
Sebagai Dewi, tentunya Dewi Bastet mempunyai kuil pemujaan. Salah satunya terletak di Kota Per-Bast. Setiap tahun, orang-orang dari seluruh penjuru dunia menyaksikan kemegahan kuil tersebut. (dri)