Catlovers.id — Semua pecinta kucing pasti menginginkan kucingnya selalu sehat dan aktif tanpa terserang penyakit apa pun. Namun, terkadang si meong terserang penyakit yang datang tiba-tiba, terutama yang disebabkan oleh virus. Nah, sebelum hal buruk itu terjadi, penting bagi kamu untuk mencari informasi jenis virus berbahaya yang menyerang kucing dan cara pencegahannya.
![jenis virus berbahaya yang menyerang kucing](http://www.catlovers.id/wp-content/uploads/2017/12/Kenali-Virus-Berbahaya-yang-Menyerang-Kucing.jpg)
Berikut ini diulas mengenai jenis virus yang bisa menyerang kucing kesayangan kamu serta cara pencegahannya.
Feline Panleucopenia
Virus yang juga dikenal dengan nama Feline Parvovirus ini menimbulkan penyakit yang cukup serius ketika menjangkiti kucing. Angka kematian yang disebabkan oleh virus ini cukup tinggi, yaitu sekitar 25 sampai 85 persen.
Virus ini bisa menular ke sesama kucing melalui kontak langsung dan tidak langsung. Kontak langsung dilakukan dengan menyentuh objek yang terjangkit virus. Sementara, kontak tidak langsung terjadi ketika menghirup udara yang tercemar virus. Hal itu menyebabkan penyebaran virus Panleucopenia menjadi sangat cepat.
Virus Panleucopenia dapat bertahan di luar tubuh kucing dalam waktu yang lama dan hampir semua jenis disinfektan tidak dapat membasmi keberadaan virus ini. Kucing yang terjangkit virus ini akan menunjukkan beberapa gejala, seperti hilangnya nafsu makan, kemudian diikuti dengan diare parah dan muntah berkepanjangan.
Jika tidak segera ditangani, kucing akan mengalami dehidrasi karena banyak cairan yang dikeluarkan dari tubuhnya lewat diare dan muntah. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab kematian kucing.
Untuk mencegah penularan virus Panleucopenia, kamu perlu membawanya ke dokter hewan untuk melakukan vaksinasi secara rutin. Anak kucing yang baru lahir dapat segera divaksin saat umur 8—10 minggu.
Vaksinasi memang tidak dapat menghindarkan kucing dari terjangkitnya virus ini seratus persen. Namun, vaksinasi bisa meminimalkan dampak dari virus yang berbahaya ini.
Feline Immunodeficiency Virus (FIV)
Virus FIV memiliki kemiripan dengan virus HIV yang menjangkit manusia, yaitu sama-sama menyerang sistem kekebalan tubuh. FIV juga belum memiliki obat atau vaksin yang bisa menyembuhkan atau mencegah penularan virus ini.
FIV dapat menular ke sesama kucing melalui kontak langsung dengan luka gigitan yang terinfeksi oleh virus. Atau, menular ke anak kucing saat dikandung oleh induk yang telah terinfeksi.
Kucing yang terjangkit FIV biasanya tidak menunjukkan gejala sakit sedikit pun selama beberapa tahun. Tapi kamu mungkin bisa mulai curiga saat kucing menjadi lebih mudah terserang penyakit dan proses penyembuhan penyakitnya memakan waktu lebih lama dari biasanya.
Sebelum hal buruk itu menyerang kucing, kamu bisa melakukan beberapa pencegahan sederhana agar kucing peliharaan tidak tertular FIV. Jaga agar kucing kamu tidak berkeliaran di luar rumah dan bertemu dengan kucing liar. Kurangi sifat agresif pada kucing jantan kamu dengan melakukan kebiri. Terakhir, jaga kebersihan lingkungan rumah kamu dan berikan makanan bernutrisi, serta lakukan vaksinasi secara teratur.