Catlovers.id — Berdasarkan penelitian terbaru, ada bukti kuat bahwa kucing sensitif dengan emosi manusia lho, catlovers. Mereka seperti mampu mengetahui kapan manusia bahagia atau sedih. Kemampuan kucing bisa baca ekspresi manusia dibuktikan melalui sebuah riset.
Moriah Galvan dan Jennifer Vonk dari Universitas Oakland di Kota Rochester, Amerika Serikat, mempelajari 12 kucing dan pemilik mereka. Berdasarkan pengamatan itu, keduanya mengetahui kucing memperlihatkan sikap berbeda manakala empunya tersenyum atau ketika mengernyit.
Saat pemiliknya tersenyum, kucing-kucing itu cenderung memperlihatkan sikap positif. Misalnya, mengeluarkan suara khas, menggesekkan badan, atau duduk di pangkuan majikan masing-masing.
Dalam kajian yang dipublikasikan di jurnal Animal Cognition itu, Galvan dan Vonk mendapati pola berbeda saat ke-12 kucing tersebut dihadapkan pada orang tak dikenal. Pada percobaan ini, mereka menunjukkan sikap positif yang sama, terlepas apakah orang tak dikenal itu tersenyum atau mengernyit.
Hasil percobaan mengindikasikan dua hal, yaitu kucing bisa membaca ekspresi manusia dan kucing mempelajari kemampuan ini dalam kurun waktu tertentu. Inilah bukti pertama yang meyakinkan bahwa kemampuan kucing dalam mengenali ekspresi manusia sama dengan kemampuan anjing.
Lebih jauh, temuan Galvan dan Vonk mengindikasikan bahwa kucing dapat memahami emosi manusia, lebih dari yang kita perkirakan. Meski demikian, bukan berarti kucing bisa berempati.
Sangat besar kemungkinannya si kucing belajar untuk mengaitkan senyuman majikan mereka dengan hadiah. Sebab, faktanya pemilik kucing cenderung memanjakan peliharaannya saat mereka dalam mood yang baik.
Kalaupun kucing tidak benar-benar memahami perasaan manusia, kajian Galvan dan Vonk mengisyaratkan bahwa kucing bisa mengetahui bahasa emosi manusia. Bahkan, yang lebih mendasar, kucing tertarik dengan manusia.
Mungkin perlu waktu yang lama untuk mengetahui tingkat intelektual emosi kucing karena respons mereka cenderung tak kasat mata.
Perbedaan respons anjing dan kucing pada emosi manusia dapat dilacak hingga ke era prasejarah. Spesies anjing telah dijinakkan manusia sejak puluhan ribu tahun lalu. Kajian genetika pada 2015 lalu mengindikasikan bahwa proses itu dimulai 30.000 tahun lalu.
Sebaliknya, kucing mulai dijinakkan sekitar 10.000 tahun lalu, kemungkinan di Timur Tengah. Faktor sejarah tersebut menjelaskan bagaimana anjing beradaptasi dengan kehidupan manusia.
Tapi, terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai pola pikir kucing. Pemilik kucing masih harus belajar banyak tentang perilaku mereka. Sederhana saja, kita bahkan tidak tahu mengapa kucing mengeluarkan suara khas.