Catlovers.id – Pernahkah catlovers merasakan atau melihat kucing yang penakut dan juga pemalu? Atau, mungkin kucing catlovers sendiri yang mengalaminya? Kucing yang memiliki kebiasaan seperti ini bisa jadi kucing tersebut pernah mengalami kekerasan atau terlambat diperkenalkan dengan lingkungan sekitarnya. Pasalnya, kucing idealnya sudah diperkenalkan pada lingkungannya saat usia 2—12 minggu.
Namun, catlovers jangan khawatir terdapat beberapa solusi untuk mengatasinya. Berikut penjelasannya.
Memotivasi dengan makanan
Biarkan kucing berada di dalam kandangnya. Tujuan langkah awal ini adalah untuk membangun interaksi awal yang positif dengan kucing yang sangat pemalu hingga yang agresif. Tapi, perlu diingat bahwa tidak semua kucing termotivasi dengan makanan. Coba cari tahu apakah kucing kita bisa dimotivasi dengan makanan. Caranya, tawarkan makanan kucing atau daging asap pada ujung tongkat mainan kucing yang tanpa bulu atau pernak-pernik pada ujungnya. Letakkan ujung tongkat di tengah kandang.
Belai kucing dengan tongkat
Tujuan langkah kedua ini adalah supaya kucing nyaman dengan tongkat dan kehadiran kita dengan kandang yang terbuka. Duduklah di depan kandang. Cara ini supaya kucing tidak melompat keluar karena ketakutan dan supaya ia terbiasa dengan kehadiran kita. Panggil nama kucing kesayangan dengan lembut dan sapukan tongkat mulai dari kepala lalu ke belakang lehernya, belai juga pada bagian dagunya. Sebagian kucing tidak suka kepalanya dibelai, sebaiknya awali belaian pada bagian dahi antara dua mata karena kucing umumnya menyukainya.
Belai dengan tongkat dan tangan
Memperkenalkan sentuhan tangan kita adalah langkah yang besar bagi kucing. Oleh karena itu, lakukan secara perlahan. Tujuan langkah ketiga ini adalah membelai kucing dari kepala hingga buntut dengan tongkat dan tangan. Gunakan sarung tangan untuk berjaga-jaga jika kucing mencakar. Selalu mulai sesi dengan menawarkan kucing kesayangan makanan. Posisikan tongkat di atas kepalanya dan biarkan kucing mengendusnya. Lalu, belai kepalanya dengan tongkat hingga ke belakang kepala. Perlahan gerakkan tangan masuk ke kandang dan biarkan kucing melihatnya. Sentuh dan belai perlahan pada bagian dekat buntutnya. Perhatikan reaksinya. Kalau ia mendesis, hentikan gerakkan tangan sesaat, lalu lanjutkan lagi. Kita ingin kucing memahami bahwa sentuhan kita tidak melukainya.
Belai dengan tangan
Pada sesi ini belaian dilakukan dengan tangan tanpa keberadaan tongkat. Seperti langkah-langkah sebelumnya gunakan makanan sebagai motivasi. Ketika ia mulai makan, perlahan sentuh bagian kepalanya dengan satu jari. Jika reaksinya positif, lanjutkan dengan belaian pada kepala. Jika kucing bereaksi seperti akan menggigit, tekan kepalanya sedikit. Jika langkah ini berjalan lancar, pastikan kita tidak menstimulasi kucing berlebihan. Apa tanda stimulasi berlebihan? Kucing berguling atau menggosokkan tubuhnya ke tangan kita.
Menghabiskan waktu di ruangan bersamanya
Jika kucing sudah mulai terbiasa dipangku, saatnya meluangkan waktu bersamanya di ruangan yang sesungguhnya—lengkap dengan perabot dan orang-orang di rumah. Taruh ia di tengah ruangan dan lihat reaksinya. Jika cukup percaya diri, kucing akan menghampiri kita dan penasaran dengan apa yang kita lakukan. Ruangan yang sesungguhnya memberikan pengalaman baru untuk kucing, misalnya bunyi suara telepon, orang berbicara, atau bel pintu yang mungkin terasa asing bagi kucing yang sebelumnya tidak pernah hidup di rumah.
Mengeluarkan kucing dari kandang
Mulai langkah ini dengan memberikan camilan dan belaian. Berikan belaian beberapa kali pada bagian belakang kepala. Angkat perlahan kaki depannya. Lalu kembalikan kucing pada posisi semula. Lakukan sesi ini berulang kali. Jika kucing sudah nyaman dengan sesi ini, kita bisa mulai mengangkat seluruh badannya, namun tetap di dalam kandang. Jika kucing belum siap diangkat, ulangi langkah keempat hingga ia siap. Ketika kucing sudah terbiasa diangkat, kita bisa mulai mengeluarkannya dari kandang dan menaruhnya di pangkuan kita. Waktu sekitar 15 menit untuk memangkunya cukup ideal. (ast)