Catlovers.id — Catlovers, jangan sampai salah menangkap sinyal dari dengkuran kucing ya. Kucing mendengkur saat dielus kepalanya seringkli dianggap sebagai tanda bahwa si meong tengah bahagia. Bisa jadi, suara dengkuran itu merupakan tanda ia sedang lapar, stres, atau sakit.
“Semua perilakunya tergantung pada pengalaman, konteks, dan keinginan,” ujar seorang dokter hewan di Ohio State University, Tony Buffington dikutip dari Reader’s Digest, Kamis (29/3/2018).
Menurut Tony, terlalu naif jika para manusia selalu berpikir kucing mendengkur karena satu hal saja. “Sehingga, suara dengkuran kucing bisa diartikan dengan berbagai interpretasi,” katanya.
Sebagai contoh ia menyebutkan, yang sering dilakukan induk kucing misalnya, dia mendengkur ketika mengarahkan anak-anaknya (terutama yang buta dan tuli saat lahir) untuk diberi makan dan kehangatan. Balasan dari anak-anaknya pun akan sama.
Mereka akan mendengkur untuk menunjukkan bahwa kondisinya baik-baik saja. Tony melanjutkan bahwa dengan kata lain, dengkuran dapat membantu para anak kucing lebih terikat dengan induknya.
Dengkuran sendiri melepaskan endorfin sehingga beberapa ilmuwan percaya suara itu merupakan bentuk kucing untuk menenangkan diri sendiri. Mendengkur sambil menikmati pelukan nyaman dari pemiliknya, dapat membantu menenangkan saraf mereka. Bahkan bisa menyembuhkan rasa sakit.
Penelitian menemukan, dengkuran dengan getar di frekuensi 35 hingga 50 Hz membantu rangsangan penyembuhan tulang. Sementara, pada frekuensi 25 hingga 150 Hz dapat membantu tulang mereka tetap kuat.
Segala hal tentang frekuensi tersebut memang terdengar aneh, tetapi astronot NASA sendiri menggunakan terapi getaran di ruang angkasa untuk melatih tulang mereka saat tidak bisa latihan beban. Hal ini karena efek dari gravitasi nol.
Sebuah studi dalam jurnal Current Biology menemukan, saat kucing meminta makanan, frekuensi dengkur mereka meningkat hingga 220 sampai 520 Hz. Frekuensi ini mirip dengan tangisan bayi manusia di 300 hingga 600 Hz.