Catlovers.id – Jika catlovers mengamati tingkah laku kucing peliharanmu, ia berkomunikasi tak hanya dengan suara mengeong. Cara kucing berkomunikasi selain bersuara, yakni dengan bahasa tubuhnya. Terkadang, kita sebagai pemilik tidak bisa memahami maksud dari setiap gerakan tubuh sahabat berbulu ini.
Jika dilihat dengan teliti, dari bahasa tubuh itulah si kucing merasakan sesuatu. Jadi, sebagai pecinta kucing sejati, catlovers harus benar-benar mengenali dulu beberapa bahasa tubuh kucing yang wajib diketahui.
Kumis memperlihatkan rasa takut
Ketika kucing kesayanganmu dalam keadaan tenang, kumisnya akan mengembang keluar sehingga jika kamu tidak memperhatikannya dengan baik, catlovers tidak akan terlihat. Saat mereka takut, kumis akan terlihat tegang mendatar.
Telinga kucing bukan hanya untuk mendengar
Ternyata telinga kucing bukan hanya untuk mendengar lho catlovers. Perhatikan telinga sahabat berbulumu. Jika telinganya menghadap ke depan seperti biasa, itu artinya mereka dalam keadaan tenang. Jika kucingmu sedang penasaran akan sesuatu, telinganya akan terlihat tegak dan sedikit ditarik ke belakang. Telinga kucing yang sedang takut akan bergerak-gerak ke depan-belakang dan mendatar seperti sayap pesawat. Jika telinganya sudah ditarik sepenuhnya ke belakang ditambah desisan, kucingmu merasa terancam akan sesuatu dan ia siap menyerang.
Buntut kucing menggambarkan suasana hati
Buntut kucing bisa membantu kita mengetahui apa yang dirasakan kucing pada situasi tertentu, misalnya rileks, nyaman, takut, atau gugup. Ketika kucing kita sedang tenang, buntutnya terlihat rileks. Coba perhatikan, apakah buntut kucingmu terlihat tegak dengan ujung yang agak melengkung? Itu pertanda ia sedang bahagia. Buntut kucing yang bergerak-gerak ke kanan dan ke kiri pertanda ia sedang penasaran, mungkin sedang mengamati seekor burung. Kalau ia sedang marah, buntut dan bulu-bulunya tegak dan biasanya disertai dengan suara mendesis.
Mata kucing mencerminkan jendela jiwanya
Bagi catlovers yang belum bisa memahami bahasa tubuh kucing kesayanganmu, catlovers perlu tahu bahwa mempelajari bahasa kucing dari mata memerlukan waktu yang lebih lama untuk dipelajari.
Ketika kucing sedang merasa puas, pupil mata terlihat berukuran normal dan mata terbuka atau sedikit tertutup. Jika kita melakukan kontak mata dengan kucing saat ia tenang, kucing akan menatap kita sesaat sebelum ia mengalihkan pandangannya atau berkedip lembut.
Tubuh, membaca postur kucing
Cobalah perhatikan ketika kucing bernapas. Ketika ia sedang rileks, napasnya perlahan dan tarikannya dalam, cakarnya pun tidak keluar.
Jika kucingmu sedang gelisah atau terangsang oleh seekor kucing lain, otot-ototnya akan terlihat menegang. Jika kucing terlihat membatu, itu pertanda mereka akan berkelahi atau kabur. Kucing yang dalam keadaan stres, cara berjalannya akan terlihat kaku.
Kucing yang ketakutan terlihat dari cara berjalannya yang melambat dan menunduk atau bisa juga justru mempercepatnya untuk kabur dari situasi yang menurutnya mengancam. Kucing yang berbaring terlentang, pertanda ia merasa merasa aman dengan lingkungannya. (ast)