Catlovers.id – Jumlah kucing yang terjangkit hipertiroidisme semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penyebabnya adalah tak lain dari paparan polusi, menurut berbagai laporan penelitian yang kerap dilakukan untuk menanggulangi banyaknya penyebaran virus ini.
Saat ini, penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Environmental Science & Technology merujuk pada faktor lain. Penelitian ini menunjukkan bahwa penyebabnya adalah makanan kucing rasa ikan.
Hipertiroidisme adalah sebuah gangguan hormon yang dapat menyebabkan kehilangan berat badan, hiperaktif, agresi, muntah-muntah, dan gejala lain pada kucing. Beberapa studi telah menunjukkan hubungan antara hipertiroidisme dengan polutan lingkungan termasuk polychlorinated biphenyls (PCBs) dan polybrominated diphenyl ethers (PBDEs), yang telah dilarang di banyak negara karena berbahaya bagi manusia.
Penelitian sebelumnya menyebutkan telah mendeteksi kedua senyawa ini dan turunannya dalam sampel darah kucing. Akan tetapi, turunan kedua senyawa tersebut yang juga memiliki efek racun, seperti ikan dan bahan umum dalam makanan kucing.
Tim peneliti tersebut bernama Hazuki Mizukawa dan Kei Nomiyama yang menyelidiki apakah kucing terpapar senyawa berbahaya tersebut dari makanannya yang rasa ikan. Mereka melakukan simulasi bagaimana tubuh kucing akan memproses senyawa PCB dan PBDE serta berbagai turunannya.
Berdasarkan hasil pengujian, tim ilmuwan akhirnya menyimpulkan bahwa turunan senyawa berbahaya yang terdeteksi dalam sampel darah kucing dalam tingkat cukup tinggi, mungkin berasal dari makanan berasa ikan dan bukan karena paparan polusi PCB atau PBDE secara langsung.