Mengulik Misteri di Balik Mata Kucing

Catlovers.id – Hewan lucu dan sangat menggemaskan ini termasuk hewan crepuscular, yang berarti mereka aktif saat fajar dan senja. Itulah yang membuat si meong satu ini membutuhkan penglihatan yang baik ketika malam hari.

Mata mereka memiliki sel batang, yang lebih sensitif terhadap cahaya rendah, enam sampai delapan kali lebih banyak dibanding manusia.

Kucing memiliki pandangan yang lebih luas sekitar 200 derajat, dibandingkan dengan pandangan manusia yang hanya 180 derajat. Kucing juga memiliki penglihatan periferal dengan jangkauan yang lebih luas. Semua itu berfungsi untuk menemukan tikus (atau mainan) yang bergerak di sudut.

Nah, itu sebabnya bentuk mata kucing yang elips, kornea dan tapetum (lapisan jaringan yang dapat memantulkan cahaya kembali ke retina) yang lebih besar, akan membantu mata kucing mengumpulkan lebih banyak cahaya. Tapetum juga dapat menggeser panjang gelombang cahaya yang kucing lihat sehingga membuat mangsa atau benda lainnya menjadi lebih terlihat di antara siluet malam. Sel batang ekstra kucing juga memungkinkan kucing untuk merasakan gerakan dalam gelap jauh lebih baik daripada manusia.

Tapi perlu catlovers tahu kucing tidak memiliki penglihatan warna yang baik. Retina kucing memiliki sel kerucut, reseptor cahaya yang berfungsi optimal dalam cahaya terang, sekitar 10 kali lebih sedikit dibandingkan dengan mata manusia. Atau, bisa dikatakan manusia mampu mendeteksi gerakan 10—12 kali lebih baik dalam cahaya terang dibandingkan dengan kucing, karena fungsi sel kerucut membantu penglihatan mata dalam kondisi terang.

Manusia juga memiliki tiga jenis sel kerucut, yang memungkinkan kita untuk melihat spektrum warna yang lebih luas, dengan puncak sensitivitas pada warna merah, hijau dan biru. Sementara kucing mungkin memiliki tiga jenis sel kerucut ini, dengan jumlah dan distribusi yang bervariasi di antara mereka. Dalam sebuah tes, kucing tampaknya tidak melihat berbagai warna yang dapat dilihat oleh manusia.

Inilah yang membuat beberapa ahli percaya bahwa penglihatan kucing terbatas pada warna biru dan abu-abu, sedangkan yang lain percaya bahwa penglihatan mata kucing mirip dengan anjing, tetapi dengan corak dan saturasi warna yang kurang kaya.