Menilik Sejarah Pertama Kali Kucing Dijinakkan

Catlovers.id – Hewan berbulu satu ini bisa dikatakan salah satu hewan peliharaan yang menjadi kesayangan banyak orang. Terlebih lagi saat ini pecinta kucing semakin bertambah. Tapi, tahukah catlovers sebenarnya sejak kapan sih kucing mulai dijinakkan?

Foto: pexels

Ternyata, kucing mulai dijinakkan dan hidup berdampingan dengan manusia sejak 10.000 tahun yang lalu di Timur Tengah. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil penelitian terbaru beberapa ilmuwan di Paris, Prancis, yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution.

Untuk itu, para peneliti menganalisis DNA dari 209 kucing purba, yang tertua bahkan berusia 9.000 tahun dari Eropa, Afrika, dan Asia, termasuk dari mumi-mumi kucing yang ditemukan di Mesir.

Mereka juga meneliti 28 kucing liar yang kini masih hidup di Bulgaria dan Afrika bagian timur. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa kucing dijinakkan manusia dalam dua masa berbeda, yang berselisih ribuan tahun.

Kucing mulai dijinakkan dan hidup berdampingan dengan manusia sekitar 10.000 tahun di Hilal Subur atau Fertile Crescent, sebuah lembah subur di antara Sungai Eufrat dan Tigris, di negeri yang kini kita kenal sebagai Irak. Tempat manusia mulai belajar bertani.

Menurut para ilmuwan, hasil-hasil panen yang disimpan manusia di dalam lumbung mulai menarik perhatian hama seperti tikus. Kehadiran tikus otomatis mengundang pemangsa yang lebih besar, yakni kucing.

Kucing-kucing liar ini menghabiskan ribuan tahun menjadi penangkap tikus, baik di perkebunan maupun di kapal-kapal laut, sebelum menjadi benar-benar jinak dan terbiasa menjadi teman manusia.

“Menurut saya, kucing memilih manusia sebagai rekan, tetapi hubungan ini sifatnya komensalis,” ungkap Eva-Maria Geigl dari Institute Jacques Monod di Paris, Prancis, yang memimpin riset tersebut.

Proses penjinakan kucing gelombang kedua terjadi di dunia Mesir kuno sekitar 3.500 tahun silam. Menurut Geigl pada periode inilah kucing mulai diterima di dalam rumah manusia.

Adapun dalam riset ini para ilmuwan melacak penyebaran marka-marka tertentu pada DNA kucing, yang bisa mengindikasikan seberapa jauh binatang itu telah dibawa manusia berkelana keliling dunia kecuali antartika. (as)