Proses Penjinakan Kucing

Catlovers.id – Nenek moyang kucing rumahan dahulu kala tidak terlalu dekat dengan pemiliknya. Kucing dibiarkan hidup liar di pemukiman. Hal inilah yang mungkin menyebabkan tidak adanya ikatan yang kuat antara kucing dengan pemiliknya. Umumnya pemilik kucing menganggap kucing sebagai hewan yang mandiri. Padahal, kucing bisa saja sangat dekat dengan pemiliknya dan menjadi jinak terutama jika kucing tersebut dibesarkan dari kecil dan sering mendapat perhatian. Kucing biasanya akan sangat liar ketika merasa lingkungannya terganggu. Untuk membuatnya merasa nyaman, caranya dengan memberi makanan.  Kucing kemudian akan mulai merasa diperlakukan baik. Selanjutnya, kucing yang tadinya liar mulai mengendus-endus dan mengenali lingkungan sekitarnya.

Proses perkenalan merupakan tahap awal penjinakan yang memakanwaktu cukup singkat. Tahap penjinakan berikutnya adalah kucing mulai mendekati pemilik sambal membelaikan ekornya ke kaki atau tangan. Jika sudah seperti ini, tandanya kucing sudah jinak. Kucing yang sudah jinak dicirikan dengan ekspresi atau gerakannya saat dekat dengan pemiliknya. Tahap akhir proses penjinakan adalah setia. Kucing akan setia menunggu pemilik datang dan menunggu diberi makan setiap hari. Berikut ini adalah penjabaran beberapa proses kucing liar yang kemudian berubah menjadi jinak dan sangat dekat dengan manusia (kucing rumah).

  1. Leluhur Kucing Ditemukan

Leluhur kucing rumah merupakan sejenis kucing liar yang kerabat dekatnya masih berkeliaran di gurun terpencil Timur Tengah saat ini. Perubahan kucing dari hewan pemangsa ganas menjadi binatang peliharaan lucu diduga terjadi sekitar 10.000 tahun lalu berdasarkan analisis genetis. Hal tersebut terjadi ketika manusia mulai bercocok tanam. Artinya, kucing pertama yang bersahabat dengan manusia kemungkinan besar berperan sebagai pemburu tikus yang sering mengganggu biji-bijian yang disimpanmanusia. Hubungan genetis antara berbagaijenis kucing masih sedikit yang diketahui. Salah satu penyebabnya adalah kucing rumahan sering kali kawin dengan kucing liar sehingga sulit bagi peneliti untuk membedakan antara kucing campuran

rumahan dan liar dengan kucing yang benar-benar liar.

  1. Adanya Perbedaan Gen KucingRumah dan Kucing Liar

Perbedaan utama antara kucing rumahan dan kucing liar dapat dilihatdari perilakunya. Kucing rumahan hidup berkelompok dan umumnya tidak takut manusia. Sebaliknya, kucing liar cenderung hidup menyendiri dan sangat tidak bersahabat dengan manusia. Karena analisa perilaku terhadap kelompok- kelompok kucing nyaris mustahil dilakukan, tim peneliti internasional menyelidiki dari sisi genetisnya. Carlos Driscoll dari National Cancer Institute dan rekan-rekannya menganalisa materi genetis dari hampir 1.000 ekor kucing, termasuk kucing

rumahan dan jenis subspesies kucing liar, seperti kucing liar Eropa, kucing liar Asia Tengah, kucing liar Afrika Selatan, dan kucing gurun Cina.

  1. Penyebaran Keluarga Kucing

Kucing rumahan maupun kucing liar berasal dari satu leluhur yang sama.  Leluhur yang menurunkan mereka muncul lebih awal dari dugaan semula, yakni sekitar 130.000 tahun lalu. Namun, menurut perkiraan, keturunan dari leluhur kucing tersebut mungkinmengambil dua jalan berbeda saat menyebar dari Timur Tengah. Satu kelompok melalui Mesir, sedangkan kelompok lain berjalan dari Mesopotamia ke India, lalu ke Cina dan ke Jepang. Mengenai kapan kucing rumahan muncul dari perjalanan tersebut, Driscoll mengaku tidak memiliki informasi untuk bisa menemukan perkiraan yang pasti. Untuk memecahkan teka-teki tersebut, para ilmuwan meneliti catatan sejarah dan temuan arkeologi. Sebagai contoh, lukisan di makam-makam Mesir menunjukkan bahwa sekitar3.600 tahun lalu kucing rumahan telah hidup di Mesir.