Catlovers.id — Berdasarkan hasil studi, sejumlah peneliti dari Denmark mengungkapkan bahwa pelihara kucing turunkan risiko terkena asma pada anak-anak. Hasil ini diketahui setelah studi yang dilakukan terhadap 400 anak, termasuk yang memelihara dan yang tidak memelihara binatang berbulu itu.
Hasilnya, studi menyebutkan bahwa anak-anak yang memelihara kucing di rumahnya memiliki risiko yang lebih kecil mengalami pembengkakan dan alergi, terutama di organ-organ pernapasan. Peneliti yakin, keberadaan kucing dapat mencegah berkembangnya sebuah variasi gen tertentu yang dipercaya dapat memicu timbulnya penyakit asma.
Walaupun demikian, variasi gen yang sama tidak menunjukkan reaksi saat ada anjing atau hewan peliharaan lainnya. Saat aktif, variasi gen TT ini meningkatkan risiko penyakit asma, bronchitis, dan pneumonia.
Satu dari tiga anak, yang berada dalam populasi objek studi membawa variasi gen TT ini. Namun, menurut peneliti, jumlah ini cukup normal dari segi proporsi jumlah keseluruhan anak-anak tersebut.
Ketua tim peneliti dari Copenhagen Studies on Asthma in Childhood Research Center, Jakob Stokholm mengatakan bahwa penjelasan tentang hal terebut kemungkinan besar terkait dengan virus atau jamur yang dibawa oleh kucing.
”Jika kita bisa mengetahui mekanisme ini, hal itu akan membua peluang bagi kita untuk bisa mengisolasi variasi gen TT mereka dan melindungi anak-anak kita dari penyakit tersebut,” kata Jakob seperti dikutip The Telegraph, Jumat (10/11/2017).
Meski begitu, para peneliti belum bisa menemukan korelasi atau alasan, kenapa variasi gen TT menjadi penyebab meningkatnya risiko penyakit asma, bronchitis, dan pneumonia. Menurut salah satu tim peneliti, Dr. Arne Host, hasil penelitian ini cukup menarik, karena studi-studi lain cenderung untuk menyimpulkan sesuatu yang belum final.
”Saat ini, penyebabnya hanya dihubungkan dengan variasi gen tertentu, yang sebenarnya menunjukkan kompleksitas perkembangan asma dan alergi di tubuh manusia. Ini bukan hanya mengenai gen atau lingkungan, tapi bagaimana kucing dan anak-anak berinteraksi. Masih banyak dari hal ini, yang belum kita ketahui,” terang Arne Host.