Tahapan Pemberian Makan Anak Kucing dengan Baik

Catlovers.id – Anak kucing (kitten) memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dengan kucing dewasa. Nutrisi kesehatan yang memadai, diperkenalkan secara bertahap pada saat masa sapih, akan merangsang pertumbuhan dan perilaku makan yang baik.

Setelah lahir, bayi menghisap kolostrum ibunya. Kolostrum ini berisi zat kekebalan tubuh dan diperlukan untuk membentuk kekebalan pasif anak kucing. Sampai sekitar umur 5 minggu, saluran pencernaannya memang cocok untuk mencerna susu. Secara bertahap, kemampuan mencerna laktosa (gula susu) akan berangsur-angsur hilang.

Masa sapih adalah periode transisi dari makanan cair ke makanan padat. Masa ini merupakan tahap pertama pertumbuhan. Makanan lengkap dan seimbang untuk tahap ini dirancang sesuai dengan pertumbuhan kitten yang intens dan diberikan sampai umur 4 bulan. Sekitar umur 7 minggu, masa sapih berakhir. Pada saat ini anak kucing harus sudah terbiasa makan makanan padat.

Sampai umur 4 bulan

Setelah penyapihan, sistem pencernaan kitten masih belum berkembang sempurna dan masih rentan. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengubah makanan secara mendadak, ketika kitten tiba di rumah barunya. Makanannya harus memenuhi beberapa syarat tertentu antara lain mudah dicerna, memiliki konsentrasi energi tinggi, dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak kucing. Faktanya, kitten umur 10 minggu memerlukan energi per kg berat badan 3,5 kali lebih banyak daripada kucing dewasa.

Setelah usia 4 bulan

Dari umur 4 bulan, anak kucing mulai memasuki periode pertumbuhan lambat: nutrisi kesehatan pertumbuhan tahap ke-2, yang memperkuat keamanan pencernaan, dan kadar lemak rendah akan memberikan kontribusi perkembangan otot dan tulang yang ideal.

Sekitar umur 1 tahun, kemampuan pencernaannya akan berkembang sempurna dan kucing bisa mengonsumsi makanan untuk kucing dewasa atau nutrisi sehat yang sesuai dengan gaya hidup dan rasnya. Setelah sterilisasi, kebutuhan energi kucing berkurang banyak, tetapi nafsu makannya meningkat. (ast)