Telinga Si Meong Kotor? Yuk, Ketahui Lebih Jauh!

Catlovers.id — Telinga, salah satu indikator sehat tidaknya seekor kucing. Sebagai pemilik kucing, sebaiknya kita cepat tanggap dengan gejala-gejala yang tidak normal pada telinga kucing. Nah, bagaimana jika telinga si meong kotor?

telinga si meong kotor
Foto: Shutterstock

Kebanyakan penyebab kotornya telinga kucing terjadi karena produksi kotoran telinga yang berlebihan. Sebenarnya, kucing sehat pun akan mengeluarkan kotoran telinga. Hanya saja, jumlah dan warnanya tidak menunjukkan ciri-ciri bahwa sedang ada masalah pada telinga.

Menurut American Society for the Prevention of Cruelty of Animal (ASCPA), kotoran telinga yang sehat jumlahnya tidak berlebihan. Bahkan, tidak terlalu terlihat. Sementara, kotoran telinga yang tidak sehat, jika dilihat lebih jauh terkadang bercampur darah. Kotoran telinga yang tidak normal jumlahnya akan sangat banyak.

Produksi kotoran telinga yang berlebih ini umumnya disebabkan oleh adanya infeksi telinga luar (otitis externa). Infeksi ini terjadi karena tungau telinga (ear mites), yaitu parasit yang sangat kecil yang bisa hidup di telinga kucing. Jika kucing sudah terkena ear mites, maka dapat menular ke kucing lainnya.

Menurut William Miller, Jr., VMD, profesor dermatologi dari Cornell University’s College of Veterinary Medicine, walaupun kecil, tungau penyebab infeksi telinga ini pergerakan dan tubuhnya bisa terlihat dengan mata telanjang. Kehadiran tungau ini pun bisa dikenali dengan kondisi lubang telinga yang kotor serta adanya kotoran telinga yang berlebih, tebal, dan berbau.

Masih menurut Profesor Miller, selain tungau telinga, otitis externa pada kucing juga bisa disebabkan oleh jamur malassezia. Jamur ini sebenarnya merupakan organisme alami yang terdapat di telinga kucing. Apabila ada sesuatu yang mengubah kondisi suhu di dalam telinga, jamur tersebut akan berkembang berlebihan sehingga menyebabkan infeksi.

Jika si meong terindikasi mengidap otitis externa, maka segera bawa ke dokter hewan. Apabila penyakit ini tidak diobati dengan baik, infeksi bisa menyebar hingga ke telinga bagian tengah (otitis media). Bahkan, jika lebih parah lagi, infeksi akan masuk hingga ke telinga bagian dalam (otitis interna).

Telinga bagian dalam merupakan pusat sistem keseimbangan kucing. Karena itu, otitis interna bisa menyebabkan kontrol keseimbangan kucing menjadi terganggu. “Jika penyebab infeksi telinga ini tidak ditangani dengan benar, penyakit bisa seakan sembuh. Namun, akan kembali terjadi lagi saat obat dihentikan,” ujar Profesor Miller.

Gejala yang biasa ditunjukkan jika kucing terserang otitis externa, yaitu kucing akan sering menggaruk-garuk telinganya. Bahkan, sampai menggarukkan telinganya ke benda-benda di sekitar. Selain itu, telinga kucing akan terlihat berkerak, mengeluarkan bau yang menggangu, dan kucing sering meggeleng-gelengkan kepalanya.

Apabila si meong memperlihatkan gejala seperti itu, Catlovers sebaiknya segera membawanya ke dokter hewan. Hal ini untuk menghindari penanganan yang salah yang mungkin bisa memperparah keadaan.