Catlovers.id – Sempat menjadi perdebatan dan menjadi bahan perbincangan banyak pihak termasuk di sosial media. Pada April 2017 lalu, tim peneliti dari Panthera merekam tiga anak kucing pasir di semak-semak Gurun Sahara, Maroko.
Video yang menjadi vital tersebut diduga sebagai dokumentasi pertama yang berhasil dibuat dari spesies Felis margarita atau kucing pasir di habitat aslinya.
Kucing pasir (Felis margarita) merupakan spesies dalam famili Felidae yang hanya ditemukan di padang pasir. Kucing ini relatif bertubuh kecil dan gempal, dengan kaki pendek, ekor panjang, serta telinga lebar dan runcing.
Habibat asli kucing pasir terdapat di Afrika bagian utara, Timur Tengah, dan Asia bagian tengah dan barat daya. Menemukan kucing pasir di habitat asli merupakan hal yang sulit. Mereka nyaris tidak pernah meninggalkan jejak kaki, tidak pernah meninggalkan sisa mangsa, dan mereka bukanlah tipikal hewan yang vokal.
Mereka bergerak mengendap-endap saat petang, malam, dan fajar. Spesies ini juga jago bersembunyi. Apalagi, warna bulu mereka yang mirip dengan gurun pasir memberi kamuflase sempurna saat mereka ingin melenyapkan diri dari pandangan pengamat atau predator. Tapi, mereka tak melarikan diri.
“Kami yakin ini adalah pertama kalinya peneliti mendokumentasikan anak kucing pasir liar di wilayah alami mereka di Afrika,” tulis Gregory Breton, Managing Director Panthera France dalam blog resmi Panthera.
Rekaman video tersebut kemudian diunggah oleh tim peneliti ke Youtube pada 17 September lalu.
Gregory Breton menjelaskan, berdasarkan pengalaman para peneliti dengan kucing pasir di penangkaran, mereka memperkIrakan bahwa ketiga anak kucing tersebut berumur enam sampai delapan minggu. Ukuran tubuh ketiganya terlalu kecil sehingga tidak memungkinkan dipasang kalung pelacak.
Tapi saat hendak meninggalkan anak-anak kucing tersebut, tim peneliti melihat kucing pasir betina dewasa dan akhirnya memasang kalung pelacak ke kucing tersebut. Tim peneliti menduga, kucing dewasa tersebut merupakan induk dari ketiga anak kucing yang ditemukan sebelumnya.
“Jika kami dapat mengumpulkan rekaman video tentang kucing tersebut dan mengikutinya dalam jangka waktu lama, kami dapat mengumpulkan data mengenai siklus reproduksi alami dan penyebaran keturunan spesies ini di alam liar, semua topik yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya,” tulis Breton. (as)