Ternyata Begini Sejarah Penyebaran Kucing di Dunia

Catlovers.id — Saat ini, banyak orang menyukai kucing, namun kita semua masih belum mengetahui banyak tentang nenek moyang mereka. Kamu sebagai pecinta kucing, apakah kamu tahu bagaimana sejarah penyebaran kucing di dunia?

sejarah penyebaran kucing di dunia
Pexels

Kucing adalah hewan peliharaan paling populer dan keberadaan mereka menyebar di seluruh planet ini. Tapi catlovers, untuk waktu yang lama, para ilmuwan belum yakin apa yang menyebabkan para kucing bisa menjadi hewan peliharaan.

Melansir artikel National Geographic, para peneliti menelusuri penyebaran kucing di seluruh dunia.

“Hal itu dilakukan untuk menemukan hubungan keberadaan mereka dengan para petani, perjalanan mereka dengan para pedagang dan Viking,” sebut Ewen Callaway kepada Nature.

Eva-Maria Geigl dari Insititute Jacques Monod di Paris, mempresentasikan penelitian komprehensif pertama penyebaran kucing melalui sejarah dalam sebuah konferensi di Oxford.

Geigl dan rekan-rekannya menganalisa DNA mitokondria dari 209 kucing domestik yang ditemukan di dalam 30 situs arkeologi di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Dan, keberadaan kucing dalam rentang sejarah manusia melalui jalur pertanian berawal pada abad ke-18.

Para peneliti menemukan bahwa penyebaran kucing terbagi dalam dua gelombang besar. Ledakan populasi pertama terjadi ketika pertanian muncul pertama kali di daerah timur Mediterania dan Turki, dimana nenek moyang liar kucing domestik hidup.

Geigl memperkirakan bahwa ketika masyarakat mulai menyimpan biji-bijian, hal tersebut akan menarik perhatian para tikus. Keberadaan tikus ini pada akhirnya menarik keberadaan kucing liar.

Para petani pada zaman dahulu mungkin sudah melihat keuntungan memiliki kucing yang dapat mengontrol populasi hewan pengerat dan mendorong mereka untuk tetap tinggal di daerah tersebut dan akhirnya mengarah ke dalam budidaya kucing domestik.

Gelombang kedua penyebaran kucing terjadi pada beberapa ribu tahun kemudain. Tim Geigl menemukan bahwa kucing yang memiliki keturunan mitokondria dari Mesir mulai muncul di Bulgaria, Turki dan sub-Sahara Afrika antara abad ke-4 sebelum Masehi.

Pada abad keempat Masehi tim percaya bahwa para pelaut sudah mulai memelihara kucing untuk mengontrol populasi tikus di atas kapal. Kemudian, kucing menyebar ke kota-kota pelabuhan selama misi perdagangan. Bahkan, seekor kucing dengan DNA mitokondria Mesir ditemukan di dalam sebuah situs Viking yang berada di Jerman Utara sekitar 700 dan 1000 Masehi.

Tim juga menemukan bahwa DNA dari beberapa spesimen menentukan bahwa mutasi kucing tidak terjadi hingga abad pertengahan.

“Selama beberapa dekade, para peneliti percaya bahwa kucing telah dipelihara di Mesir sekitar 4.000 tahun yang lalu,” tulis Stephanie Pappas di Live Science.

Namun, pendapat tersebut dipatahkan dengan penemuan tulang kucing pada kuburan manusia yang berusia 9.500 tahun di Siprus, 2004 silam. Dan, dalam penelitian lain pada 2014 menunjukkan bahwa kucing domestik dibiakkan di Mesir pada 6.000 tahun yang lalu.

Penemuan ini sesuai dengan kronologi yang dibuat oleh Geigl dan tim sehingga menunjukkan bahwa sejarah manusia dan kucing jauh lebih panjang dan rumit daripada yang telah dipercaya sebelumnya.