Catlovers.id – Sering kali kucing peliharaan terlihat lelah bermain hingga akhirnya ia tertidur. Ketika tertidur, pasti catlovers kerap mendengar suara dengkuran yang dikeluarkan oleh si meong bukan? Bahkan, beberapa kucing bisa mengeluarkan suara dengkuran halusnya.
Banyak catlovers berasumsi bahwa dengkuran kucing menandakan bahwa ia sedang bahagia. Benarkah demikian?
Hingga kini tak ada yang benar-benar tahu mengapa kucing mendengkur, meski sudah banyak asumsi yang menarik. Yang paling populer adalah kucing akan mendengkur jika dia sedang senang atau merasa nyaman.
Tapi, hal tersebut tak selalu benar, karena beberapa kucing juga mendengkur ketika mereka lapar, cedera, bahkan ketika ketakutan.
Ada sebuah penelitian yang membuktikan bahwa frekuensi dengkuran kucing dapat merangsang regenerasi tulang kucing.
Mekanisme dengkuran kucing adalah menggunakan otot diafragma dan pangkal tenggrokan, ketika mereka bernapas. Namun, belum terlalu diketahui bagaimana sistem saraf kucing mengontrol kapan ia harus mendengkur.
Di awal abad ke-19, para ahli taksonomi membedakan keluarga kucing menjadi dua, yakni yang mendengkur dan mengaum, dimana terbagi membedakan spesies menjadi Felinae yang merupakan pendengkur, serta Pantherinae yang merupakan pengaum.
Ahli taksonomi saat ini percaya bahwa semua keluarga kucing mendengkur, kecuali singa, leopard, jaguar, serta harimau. Sementara, cheetah juga mendengkur layaknya kucing.
Dengkuran kucing justru makin rumit penjelasannya ya. Namun, jika melihat berbagai suara yang dihasilkan mamalia dalam frekuensi rendah, biasanya selalu diasosiasikan dengan situasi sosial yang positif, seperti kenyamanan berada di lingkungan tersebut.
Hal yang paling masuk akal, mendengkur adalah bentuk menenangkan diri, mengingat di berbagai situasi stres kucing juga mendengkur.
Ini artinya, mendengkurnya kucing adalah sebuah bentuk ekspresi yang dikeluarkan olehnya, layaknya manusia ketika tertawa atau menangis.
Pakar kucing pun menyuarakan hal yang sama. Tony Buffington, seorang pakar kucing dan dokter hewan dari Ohio State University, menyatakan bahwa kita tak bisa berpikir kalau mendengkurnya kucing hanya berdasarkan satu alasan. (as)