Catlovers.id – Catlovers, pasti pernah kan melihat sabahat berbulumu mengalami bersin-bersin seperti manusia? Bahkan, beberapa pecinta kucing akan tertawa ketika hewan kesayangannya tersebut sedang bersin. Bagaimana tidak, wajah sang kucing akan sangat lucu ketika sedang bersin.
Sama seperti manusia, bersin pada kucing juga dapat menjadi sebuah reaksi yang normal, yaitu ketika ada objek kecil atau hal-hal lain, yang menggelitik hidung si kucing sehingga ia menjadi bersin. Namun, jika frekuensi atau tingkat keseringan bersin tadi terlalu tinggi, catlovers perlu waspada ya. Sebab, bisa jadi ada hal-hal kurang menyenangkan yang terjadi pada tubuh kucing kesayanganmu lho.
Flu pada kucuing
Sama seperti manusia, kucing juga bisa terserang pilek; dan juga sama seperti manusia, salah satu gejala yang umum ditemukan ketika kucing terserang pilek adalah sering bersin-bersin.
Catlovers dapat dengan cukup mudah mengetahui apakah bersin yang ditunjukkan kucingmu merupakan gejala dari pilek atau bersin-bersin biasa, jika bersin-bersin tadi diikuti dengan gejala pilek lainnya. Gejala pilek yang umum terjadi pada kucing antara lain demam, hidung dan mata yang berair (belekan atau ingusan), batuk-batuk seperti hendak muntah, kehilangan selera makan, membran pengelip (atau kelopak mata ketiga) yang terlihat jelas, dan lesu yang muncul pada kucing.
Chronic snuffler
Beberapa kucing merupakan kucing yang termasuk kategori chronic snuffler, yaitu kucing yang memiliki keadaan sistem pernapasan yang rawan mengalami infeksi. Keadaan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari genetik hingga penyakit yang pernah ia derita sebelumnya.
Bersin-bersin merupakan salah satu gejala yang menunjukkan bahwa si kucing kesayangan termasuk kategori kucing chronic snuffler, yang memiliki sistem pernapasan yang rentan terkena masalah. Jika kucing memiliki kondisi ini, catlovers sebaiknya waspada dan memerhatikan kucingmu dengan saksama, karena ia dapat dengan mudah mengalami infeksi yang dapat memperburuk kondisi tubuhnya.
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan infeksi pada sistem pernapasan kucing antara lain alergi, infeksi jamur, radang polip, neoplasia (kanker), masalah gusi dan mulut, herpes kucing, dan lain-lain.
Kanker dan herpes pada kucing
Terkadang bersin-bersin yang terlihat sederhana tadi dapat menjadi gejala terhadap masalah yang jauh lebih besar, misalnya kanker dan herpes pada kucing. Kedua masalah yang cukup gawat ini umumnya diikuti oleh gejala-gejala lain yang cukup besar yang dapat diamati.
Misalnya pada kanker, jika kucing mengalami masalah ini, ingus yang ia keluarkan dari hidung akan tampak seperti bercampur dengan nanah atau darah. Selain masalah pada sistem pernapasan, kanker juga akan menimbulkan gejala lain pada kucing seperti muntah-muntah, menurunnya berat badan, bulu yang tidak indah, ataupun diare.
Jika kucing terkena herpes, gejalanya cukup mirip dengan ketika kucing terkena pilek biasa, yaitu selain bersin-bersin ia akan mengalami mata dan hidung yang berair, demam, hingga lemas. Tapi, catlovers akan merasakan kucing semakin parah. Misalnya, bersin-bersin yang dialami kucing akan menjadi sangat sering dan ingus yang dikeluarkan si kucing pun menjadi sangat banyak.
Bersin-bersin juga dapat menjadi gejala awal tanda penyakit lebih parah. Maka, tak ada salahnya catlovers waspada, dan jika keadaan kucing semakin parah, kamu harus segera membawanya ke dokter hewan terdekat ya! (ast)