Tips Mengkawinkan Kucing

Catlovers.id – Jika catlovers hendak mengawinkan kucing peliharaan catlovers, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Karene proses perkawinan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Kualitas kitten yang dihasilkan sangat bergantung pada proses saat perkawinan dilaksanakan. Sebelum mengawinkan, pembiak sebaiknya mencari pasangan untuk induk. Hal tersebut juga sangat penting karena terkait dengan keturunan yang akan diperoleh kelak. Pasangan yang baik haruslah berbobot dari silsilah, perilaku, dan performa. Akan sangat baik jika pembiak berkesempatan mengawinkannya dengan kucing juara kontes. Tujuannya agar diperoleh keturunan yang sangat baik. Adapun dua hal yang sebaiknya dipahami sebelum melakukan perkawinan adalah sebagai berikut.

  1. Kedewasaan Kucing (Maturity)

Kucing yang hendak dikawinkan sebaiknya benar-benar matang, baik secara fisik maupun mental. Umur kucing sebaiknya 10—14 bulan. Sementara itu, dari segi fisik kucing sudah menunjukka gejala-gejala kucing dewasa dan menunjukkan ekspresi dengan suara atau manja berlebihan atau dengan mengamati kelamin si kucing.

  1. Kesiapan Kucing

Kucing yang berumur matang belum tentu secara mental dan batin siap menerima kehadiran anak dan menjadi ibu. Terkdang ada saja kucing yang setelah melahirkan anaknya, lalu meninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Hal tersebut mungkin saja karena unreadiness si kucing menjadi ibu karena harus menyusui, merawat, dan membesarkannya, terutama jumlah anaknya cukup banyak.

Untuk mengawinkan kucing, kita juga harus melihat kesiapan kucing itu untuk dikawin. Lihat pula gerak-gerik si kucing sebelum dikawin, apakah sudah memasuki masa berahi atau belum. Waktu yang tepat bagi kucing betina berahi belum bisa ditentukan dengan pasti. Hanya alat kelaminnya tampak bengkak. Meskipun demikian, ”aroma” dari kucing betina yang dikeluarkannya, mampu merangsang kucing-kucing jantan. Pembiak hanya mengetahui tanda tanda berahi kucing betina dari perilakunya. Kucing ini biasanya tampak lebih ”genit” dengan menggeliatkan tubuhnya. Frekuensi untuk menjilati tubuhnya meningkat, terutama membersihkan alat kelamin. Perilaku lain, kucing ini menyodorkan tubuh bagian belakang ketika dipegang atau dibelai. Jika ekornya melipat ke samping kanan atau kiri dan disertai gerakan kedua kaki belakang berjalan di tempat, itu pertanda kucing betina siap dikawinkan.

Kucing betina dapat melangsungkan perkawinan hingga sebulan. Namun, yang efektif hanya tujuh hari sejak pertama kali kawin. Hal ini berdampak pada kelahiran kelak. Selama perkawinan, usahakan betina dipegang dan tidak melihat pejantannya. Hal yang penting selama perkawinan adalah menciptakan suasana senyaman mungkin. Pembiak dapat menenangkan dengan mengelus kepalanya untuk menghindari kemungkinan gugup, lompat, atau lari saat proses perkawinan berlangsung. Hal ini biasanya terjadi pada kucing betina yang baru pertama kali kawin. Sementara itu, kucing betina yang sudah berpengalaman, sudah tentu mengetahui apa yang akan dilakukan.