Catlovers.id — Penyakit Feline Panleukonia Virus (FPV) dijuluki sebagai pembunuh kucing nomor satu di dunia. Virus FPV ini bisa menular dari satu kucing ke kucing lainnya dengan cepat melalui banyak perantara seperti gigitan kutu, kotoran, air liur, bekas makanan, bahkan udara.
Kucing milik cat breeder, Popyardi pernah terjangkit virus mematikan ini. Saat itu, usia kucingnya baru 2 bulan dan belum mendapatkan vaksin sama sekali. Ia mengungkapkan, perasaannya sangat hancur ketika mengetahui kucing kesayangannya terserang penyakit yang sangat berbahaya.
“Saya berdoa terus dan suami saya langsung browsing. Kemudian menghubungi dokter hewan dan membawa kucing agar segera ditangani oleh dokter. Setelah itu, saya mengganti semua makanan dengan intestinal dan sejenisnya, menutup kontak dengan kucing lain yang sehat, sterilisasi semua yang ada di rumah termasuk perabotan kucing, dan tidak membiarkan kucing yang sakit jadi stres,” ungkapnya kepada Catlovers Magazine.
Selain itu, penanganan intensif ia lakukan dengan harapan kucing miliknya itu bisa sehat seperti sedia kala. Selama pengobatan, ia melakukan konsultasi dengan dokter secara terus menerus. Karena tidak melakukan rawat inap, kucing dirawat di rumah oleh dirinya sendiri namun konsisten pergi ke dokter sebanyak 2 kali dalam sehari atau dokter yang mendatangi rumah Popy secara bergantian.
“Semua pengobatan lewat injeksi sama dokter hewan. Makan harus disuapi walaupun sulit dan dimuntahkan kembali, tapi kita tetap wajib menyuapi makan walaupun sedikit. Jangan lupa makanannya khusus pencernaan,” pesan Popy.
Virus ini menyebar sangat cepat, hingga total kucing milik Popy yang terjangkit jumlahnya mencapai 6 ekor. Namun, dengan penanganan yang tepat, kucing-kucing tersebut sehat kembali walaupun ada satu kucing yang tidak terselamatkan. “Ada satu ekor yang tidak selamat karena human error, menyepelekan. Merasa sudah berhasil jadi yang terakhir kena tidak selamat,” katanya.
Popy menyarankan, jika kucing catovers menunjukkan gejala-gejala seperti terserang virus FPV maka harus konsisten dalam penanganan dan pengobatannya. Harus yakin akan kesembuhan si manis kesayangan catlovers. “Tidak berhenti berdoa karena penyakit itu belum ada obatnya hanya antibody yang bisa mengalahkannya,” ujarnya.