Waspada! Demam Usai Digigit Kucing Berbahaya!

Catlovers.id – Bagi catlovers yang memelihara kucing di rumah pasti pernah ‘kan suatu kali secara tidak sengaja digigit oleh si makhluk berbulu tersebut. Nah, biasanya catlovers akan mengganggap hal tersebut dengan santai. Padahal, tahukah catlovers jika gigitan ataupun cakaran kucing dapat menyebabkan infeksi, dan akibat infeksi tersebut biasanya bagian tubuh catlovers yang digigit olehnya akan bengkak dan kamu akan demam setelahnya. Terlebih lagi, jika luka yang diakibatkan cukup dalam hingga mengeluarkan darah.

Infeksi ini bisa membahayakan nyawa catlovers lho. Lalu, apa sih yang menyebabkan terjadi pembengkakan dan demam usai digigit ataupun dicakar oleh kucing? Berikut informasi lengkapnya.

Penyebab bengkak dan demam

Bengkak dan demam setelah dicakar atau digigit kucing disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae. Bakteri ini juga bisa menginfeksi banyak spesies, termasuk manusia dan kucing. Penyakit bartonellosis disebut juga dengan “cat scratch fever” atau “cat scratch disease” atau penyakit cakaran kucing.

Seekor kucing bisa membawa bakteri ini karena terinfeksi oleh kutu. Kucing bisa memperlihatkan gejala atau tidak menunjukkannya sama sekali. Beberapa gejala pada kucing yang terinfeksi, yaitu radang pada mata, mulut, gusi, masalah pernapasan kronis, diare dan muntah kronis, serta demam. Untuk mengetahui seekor kucing terinfeksi, bisa dilakukan tes darah. Bakteri yang menginfeksi kucing ini ditularkan ke manusia melalui jilatan liur pada kulit yang luka, cakaran, dan gigitan kucing.

Gejala

Seseorang yang sudah kontak dengan bakteri bartonella melalui gigitan, cakaran, dan air liur, dalam kurun satu hingga dua minggu akan menampakkan gejala bengkak pada area gigitan, cakaran, atau luka. Jika setelah bengkak orang tersebut tidak mendapatkan penanganan, gejala bisa berkembang seperti pembengkakan pada kelenjar getah bening dan demam. Pada orang yang sistem imunnya lemah, gejala lain juga bisa tampak seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, kehilangan nafsu makan, kelelahan, mual, dan muntah.

Mengatasi infeksi

Pada manusia, infeksi bakteri ini termasuk sedang dan biasanya bisa sembuh dengan sendirinya, sama seperti terkena demam biasa. Tapi, bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, misalnya, penderita diabetes dan AIDS, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi bahkan mematikan. Segera ke dokter untuk menanganinya dan biasanya dokter meresepkan antibiotik. Untuk kucing yang positif terinfeksi bakteri ini, biasanya dokter hewan akan menyuntikkan antibiotik.

Lalu, bagaimana mencegah infeksi bartonellosis?

Beberapa tips tindakan yang bisa catlovers lakukan supaya tidak terinfeksi:

  • Selalu mencuci tangan setelah kontak dengan kucing.
  • Menjaga kebersihan tubuh kucing dari kutu, menggunting kukunya, dan jangan memancing mereka untuk menggigit atau mencakar kita.
  • Jangan melerai kucing yang sedang berkelahi untuk menghindari cakaran dan gigitan mereka.

Jadi, selalu waspada terhadap cakaran dan gigitan hewan kesayanganmu ya catlovers. Jangan sampai kecintaan kamu padanya jadi mengabaikan kesehatanmu, ya! (ast)