Waspada! Kutu Ini Berbahaya Bagi Kucing Peliharaan

Catlovers.id – Salah satu gangguan kesehatan yang sering menyerang kucing kesayangan adalah kutu. Kutu sendiri adalah sejenis parasit yang sangat mengganggu. Bahkan, siapa saja dapat terserang kutu. Terlebih lagi kucing.

Kutu mudah ditemukan bersarang di sela-sela bulu atau kulit kucing. Kucing yang terkena kutu tak hanya membahayakan dirinya sendiri, tetapi juga berbahaya bagi pemilik atau majikannya. Tak hanya menyebabkan kerusakan fisik seperti rasa gatal yang teramat sangat sehingga membuat kucing menggaruk-garuk tubuhnya, kutu juga dapat menghisap darah kucing tersebut terus-menerus jika tidak segera diatasi. Selain itu, kutu juga bisa menjadi sarana penularan penyakit dari kucing terhadap sekitarnya.

Berikut beberapa jenis kutu yang sering mengancam kesehatan kucing peliharaan:

Tungau panen

Tungau panen, atau Trombicula autumnalis, merupakan salah satu jenis kutu yang cukup berbahaya, terutama larvanya. Tungau panen juga disebut sebagai kutu merah atau chiger. Biasanya, tungau panen menyerang kucing yang berbulu sedang, atau tidak lebat.

Felicola subrotratus molophaga

Jenis kutu penggigit ini yang mengunyah kulit. Jenis kutu ini juga sering menghampiri tubuh kucing. Jenis kutu yang bertubuh kecil, pipih, dan tidak bersayap ini memiliki inang yang cukup spesifik sehingga ia tidak mau meninggalkan tubuh inangnya dalam satu kali siklus hidupnya.

Felicola subrotratus anoplura

Jenis kutu ini juga termasuk salah satu jenis kutu penghisap darah yang kerap bersarang di tubuh kucing. Sama seperti kutu molophaga, kutu anoplura juga bertubuh kecil dan tidak bersayap. Mereka juga tidak mau meninggalkan tubuh inangnya dalam satu kali siklus hidup.

Pinjal

Kutu pinjal atau yang juga disebut dengan istilah Chenocephaides felis, merupakan salah satu jenis kutu yang paling umum sering ditemukan di tubuh kucing. Kutu tersebut akan menetap pada tubuh inangnya dikarenakan ia memerlukan darah segar untuk proses reproduksinya. Jenis kutu yang memiliki ukuran tubuh sekitar 1 – 3 mm ini berwarna cokelat kemerahan dan juga hitam. Karena kutu pinjal tidak bersayap, ia bisa hidup menetap pada inangnya selama kurang lebih sekitar 24 hari.

Tungau cheyletiella

Merupakan jenis kutu yang dapat menyebabkan rasa gatal, yang sering disebut dengan istilah Walking Dandruff. Kutu ini juga bersifat zoonosii, yaitu dapat ditularkan kepada manusia atau anjing. Tungau jenis ini dapat hidup selama beberapa hari tanpa tubuh inangnya. Oleh sebab itu, ia dapat ditularkan melalui kontaminasi lingkungan.

Tungau Sarcoptes scabiei

Jenis kutu yang memiliki warna tubuh yang terang ini berukuran sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dan diamati menggunakan mikroskop. Tungau dapat menyebabkan infeksi kulit yang cukup parah pada kucing peliharaan catlovers. Tungau akan menyebar dari wajah hingga ke seluruh bagian tubuh kucing. Bahkan, kucing lain juga akan tertular bila berdekatan dengan kucing yang terkena kutu Tungau.

Selalu jaga kebersihan dan kesehatan kucingmu ya catlovers! (ast)