Waspada Scabies Pada Kucing Berbahaya

Catlovers.id – Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit sejenis kutu yang biasa disebut tungau scabies atau sarcoptes. Penyakit ini kerap menyerang kucing, anjing, dan kelinci serta dapat menular ke manusia. Jenis tungau ini ada dua macam, yaitu Sarcoptes scabies dan Notoedres cati scabies. Tungau ini memiliki ukuran sangat kecil, hanya 0,2 – 0,4 mm, sehingga hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop dan  kaca pembesar.

Siklus hidup tungau scabies

Tungau scabies akan menggali serta melubangi kulit lalu bertelur dan terus-menerus menggali saluran-saluran pada kulit. Sesudah bertelur, tungau betina akan mati dan dalam kurun waktu 3-8 hari telur akan menetas menjadi beberapa ekor larva berkaki enam. Sementara larva yang sudah dewasa beralih menjadi nimfa yang memiliki delapan kaki. Nimfa dewasa akan berganti kulit dan menjadi tungau dewasa. Tungau dewasa akan berkembang biak di dalam saluran yang sudah digalinya dan membutuhkan waktu hingga 2-3 minggu, seperti itulah siklus hidup makhluk scabies ini.

Penularan dan pencegahan scabies

Scabies dapat menyerang kucing semua umur, baik jantan ataupun betina. Untuk penularan penyakit scabies ini berlangsung lewat kontak fisik antara kucing atau mungkin kontak dengan alat tempat yang tercemar tungau seperti kandang, sisir, dan lain-lain. Gejala awal terserang penyakit ini umumnya seperti gatal serta rontok di sekitar telinga, leher, muka, kelopak mata, hidung, dan yang pasti di bagian kepala. Rasa gatal yang timbul menyebabkan kucing sering menggaruk-garuk. Oia catlovers, infeksi kronis atau terlalu lama dapat menyebabkan penebalan dan keriput pada kulit yang ditutupi oleh kerak-kerak berwarna abu-abu kekuningan. Infeksi yang parah mengakibatkan luka dan berkembang menjadi infeksi sekunder. Pencegahan penyakit scabies bisa dilakukan dengan cara berikut.

  • Hindari kontak dengan kucing liar atau kucing yang telah terkena penyakit ini.
  • Cuci dan desinfeksi alat-alat grooming, seperti sisir dan sikat setelah digunakan pada kucing yang terkena penyakit ini.
  • Hindari penitipan hewan atau tempat grooming yang tidak mempunyai sanitasi/kebersihan yang baik. Perhatikan juga alat-alat grooming yang digunakan didesinfeksi sebelum digunakan.
  • Segera isolasi dan cegah kontak dengan kucing lain yang masih sehat jika salah satu kucing menunjukkan gejala scabies.

Jika kucing telanjur terkena scabies, obati atau bawa ke dokter hewan untuk pengobatan. Obat “klasik” yang sering digunakan untuk mengatasi penyakit ini adalah sulfur/belerang. Mandi dan dipsulfur dilakukan setiap tujuh hari sampai sembuh. Setidaknya diperlukan 6-8 kali mandi hingga penyakit sembuh. Cara lain yang sering digunakan adalah injeksi obat golongan avermectin, seperti ivermectin, doramectin, atau selamectin. Setidaknya diperlukan dua kali suntikan ivermectin dengan selang waktu dua minggu agar penyakit dapat sembuh total. Selamat mencoba..!