Yuk Catlovers Pahami Prilaku Kucing

Catlovers.id – Kucing memiliki kaki yang digitigrade, berjalan di atas ujung kaki. Sama dengan posisi telapak kaki atlet pelari yang berlari dengan ujung kakinya. Kaki depannya berfungsi sebagai penyangga kerangka dan untuk memperlambat gerakan, sedangkan kaki belakang berfungsi untuk memberikan dorongan tubuh ke depan. Dengan begitu, gerak kucing ini hanya membutuhkan sedikit energi untuk menggerakkan kaki satu per satu dalam satu waktu.

Keseimbangan

Kucing mampu mengendalikan gerak tubuhnya ketika berada dalam ketinggian. Keseimbangan tubuhnya luar biasa. Jangan heran, bila kucing mampu berlarian dengan baik dan cepat tanpa ada rasa takut di atas atap atau pagar tembok tinggi. Hal itu karena kucing menggunakan ekor untuk menjaga keseimbangan tubuhnya seperti halnya seorang pemain akrobat yang berjalan di atas tali.

Berlari

Bak seorang atlet, kucing merupakan pelari spesialis sprint. Saat berlari, posisi kaki depan dan belakangnya seolah-olah “melayang” berada di atas udara. Ketika kedua kaki depannya menyentuh tanah, tubuh bagian belakang melengkung ke depan. Sementara itu, saat kaki belakangnya menyentuh tanah, ia telah melakukan gerakan lompatan selanjutnya. Dalam kondisi kecepatan penuh, seekor kucing mampu berlari sekitar 50 km/jam.

Memanjat

Kucing termasuk pemanjat hebat. Hal ini didukung oleh otot-otot tulang belakang dan kaki belakang yang kuat. Jika akan memanjat sebuah pohon, kucing mengawali dengan lompatan. Dengan begitu, jarak panjatan yang harus dilakukan dengan menggunakan kuku-kuku kakinya menjadi berkurang. Namun, cara kucing turun dari sebuah pohon tidak sebaik saat ia naik karena lekuk kukunya searah dengan arah gerak sehingga ia akan membiarkan tubuhnya melorot ke bawah dengan mengurangi cengkeraman kukunya.

Melompat

Kucing melompat untuk melakukan perburuan. Kemampuan melompat banyak digunakan ketika kucing berada pada posisi yang kurang menguntungkan. Sebelum melompat, ia merundukkan tubuhnya, menumpukkan bagian pelvis ke belakang, merapatkan hip, lutut, dan angkle. Saat otot-otot di ketiga bagian tersebut mulai berkontraksi, tubuhnya terdorong ke depan.

Jatuh dari ketinggian

Kucing selalu jatuh dalam kondisi kaki menapak di lantai. Bagaimana kucing mengatur aksi keseimbangan tersebut?  Ketika jatuh, mata dan struktur tertentu pada bagian dalam telinga akan mengirimkan informasi ke otak. Dalam hitungan mili detik, otak menerima sinyal dan mengirimkan perintah ultra cepat untuk memposisikan kepala dan tubuh dalam garis yang sejajar. Dengan begitu, tubuh kucing telah benar-benar
siap untuk mendarat.