Catlovers.id — Kerontokan bulu kucing merupakan masalah yang umum terjadi pada si meong. Apalagi pada kucing yang memiliki tipe rambut panjang seperti kucing Persia. Nah, untuk meminimalisir kerontokan tersebut, Catlovers harus tahu penyebabnya.
Apa sih yang menyebabkan bulu-bulu halus si meong rontok? Daripada kamu terus bertanya-tanya, lebih baik simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jenis-jenis kerontokan pada si meong.
- Kerontokan normal
Kucing memiliki fase pergantian bulu. Fase ini normalnya berlangsung satu kali hingga dua kali dalam setahun dengan jumlah kerontokan yang tidak terlalu banyak. Kerontokan normal terjadi pada kucing mulai dari usia 4—6 bulan. Pada kucing betina, siklus birahi juga dapat memicu terjadinya kerontokan akibat perubahan hormon dalam tubuh secara periodik.
- Kekurangan nutrisi
Kucing membutuhkan nutrisi seperti vitamin dan mineral untuk menjaga kondisi kulit dan bulu agar tetap sehat. Perhatikan pemberian pakan komersial untuk kucing kesayangan kamu ya Catlovers. Prhatikan nilai gizi yang terkandung pada makanan si meong dan konsultasikan kepada dokter hewan, jenis pakan apa yang sesuai dengan kondisi kucing.
- Tempat tinggal terlalu panas
Kulit dan bulu berfungsi untuk melindungi badan dari berbagai pengaruh lingkungan sekaligus sebagai sistem pertahanan pertama dari penyakit. Apabila lingkungan terlalu panas, maka akan terjadi proses adaptasi dengan merontokkan rambut. Tujuannya, untuk mencegah peningkatan suhu berlebihan. Maka dari itu, tempatkan kucing pada tempat yang sejuk, kering, dan bersih dengan sirkulasi udara yang lancar
- Sampo dan grooming
Sampo yang tidak sesuai dengan kucing dapat menyebabkan kerontokan. Beberapa sampo yang memiliki banyak busa mempunyai kandungan detergen tinggi dan dapat membuat lapisan kulit mudah terkikis hingga menimbulkan iritasi dan kerontokan pada rambut. Terlalu sering memandikan (grooming) juga dapat memengaruhi kelembapan normal kulit dan rambut.
- Gangguan hormonal
Gangguan pada beberapa produksi hormon juga dapat memengaruhi keadaan kulit dan bulu. Biasanya gangguan hormonal terjadi ketika kucing berusia dewasa dan lanjut. Gejala kerontokan ini umumnya disertai dengan kebotakan (alopesia) pada kedua sisi tubuh (simetris).
- Jamur (dermatophytosis)
Jamur menjadi salah satu faktor penyebab kerontokan bulu pada kucing. Salah satu jenis jamur yang sering ditemukan pada kucing ialah Microsporum canis, sering dikenal dengan istilah ringworm. Daerah yang ditumbuhi jamur akan menyebabkan kerontokan yang disertai dengan timbulnya ketombe pada lapisan kulit, jenis jamur ini bersifat zoonosis (dapat menular dari hewan ke manusia).
- Physicological alopesia
Kerontokan ini terjadi karena hewan terlalu stres, akibatnya hormon dan metabolisme pada kulit juga terganggu dan menyebabkan kerontokan bulu. Cara untuk menghindari terjadinya kerontokan karena stres ialah dengan meminimalisir potensi si manis jadi stres dengan pemberian vitamin berkala.