Ini Pesan Annisa Rania Putri untuk Para Pecinta Kucing

Catlovers.id — Annisa Rania Putri menjadi salah satu pembicara dalam talkshow Catlovers Day yang digelar bersamaan dengan launching buku Solusi Permasalahan Kucing di Function Room Gramedia Matraman, Jakarta pada Sabtu (19/8). Bersama narasumber lainnya, yaitu Cacang Effendi dan drh. Widya Setiawati, Annisa membagikan pengalamannya memelihara hewan menggemaskan ini.

Pengalaman Annisa bersama kucing dimulai saat ia berumur 7 tahun. Kucing ras pertama yang dimilikinya adalah exotic. Kucing berwarna solid black ini ia beri nama Matador. Selanjutnya, Annisa mempunyai kucing ras jenis lainnya seperti sphynx, scottish fold, dan british short hair.

“Kucing pertama saya adalah seekor solid black, namanya Matador,” tutur Annisa.

Menurut Annisa, orang yang memelihara hewan peliharaan cenderung hanya melihat sisi baik atau keindahannya saja. Padahal, hewan peliharaan juga mempunyai sisi buruk.

“Kebanyakan orang hanya melihat sisi baik dan indah dari memiliki hewan peliharaan. Mereka menyukai saat-saat dan hal-hal yang menggembirakan,” jelas Annisa.

Sama seperti makhluk bernyawa lainnya, hewan peliharaan harus dirawat. Terkadang hal-hal buruk terjadi, dan kita harus juga siap dan bersedia untuk menjalani hal-hal tersebut. Dan, sudah sepatutnya kita sendiri yang merawat hewan peliharaan kesayangan kita, bukan orang lain.

“Oleh sebab itu, saya sarankan, mereka yang memilih untuk memiliki kucing, seharusnya selalu ingat bahwa kucing itu bukan sesuatu yang dapat sepenuhnya diserahkan pada orang lain untuk dipelihara. Kamu juga harus ada di sana secara pribadi karena sesungguhnya ini adalah tanggung jawabmu sendiri,” lanjut Annisa.

Bagi Annisa sendiri, kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang mampu memengaruhi manusia secara emosional dan psikologis. Sebagai contoh di Jepang terdapat Kafe Kucing, dimana orang-orang (pengunjung) dapat berinteraksi dengan kucing untuk mengurangi stres mereka. Ada pula pimpinan perusahaan yang menghadirkan kucing di kantornya untuk mengurangi stres para karyawan.

Terakhir, Annisa berpesan kepada catlovers untuk selalu memperlakukan kucing dengan baik dan penuh cinta. Tujuannya, tidak lain adalah agar kucing juga memiliki hidup yang bahagia.

“Ini semua kembali ke hati kita, karena jika kita memang mencintai sesuatu, kita ingin sesuatu itu tetap hidup. Dan jika kita ingin sesuatu itu hidup, kita ingin mereka memiliki hidup yang bahagia. Hidup tanpa kebahagiaan membuat kehidupan terasa tidak berguna untuk dijalani. Itulah sebabnya saya membicarakan bagaimana kucing memengaruhi kita secara emosional dan psikologis,” tutup Annisa.