Waspada! Jamur Membuat Bulu Kucing Rontok!

Catlovers.id – Banyak catlovers yang akan kebingungan dengan kerontokan bulu kucing yang terjadi secara mendadak. Sebenarnya, kerontokan bulu kucing bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satu faktor yang membuat bulu kucing mengalami kerontokan yang cukup parah adalah karena kucing terkena jamur.

Dermatophytosis atau ringworm adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur yang hidup di kulit dan bulu. Ada beberapa spesies jamur yang hidup di kulit dan bulu. Salah satu spesies yang cukup bandel dan sering menyerang kucing adalah Microsporum canis.

Penyakit ini sangatlah menular, kucing dapat terinfeksi dan menjadi carrier sehingga menularkan jamur pada hewan lain. Pada kucing berbulu pendek dan mempunyai kekebalan tubuh yang baik, ringworm dapat sembuh sendiri dalam waktu 4—6 bulan. Kucing dengan sistem kekebalan tubuh yang baik dapat terinfeksi, tetapi sama sekali tidak menunjukkan gejala tertular. Namun, tidak ada jaminan kucing ini tidak menjadi carrier.

Ringworm menyebar melalui kontak bulu atau ketombe yang terinfeksi dan mengandung spora. Spora jamur tersebar di mana-mana seperti di lantai, bulu yang rontok, kandang, peralatan makan dan minum kucing, tempat tidur kucing, dan masih banyak faktor lainnya. Kucing yang rentan terserang jamur adalah kucing yang masih muda dan kucing yang telah tua.

Tapi catlovers jangan khawatir. Pasalnya, terdapat beberapa cara untuk menganggulanginya.

Gejala kucing terserang ringworm adalah:

  • Bulu rontok dan patah-patah, kadang disertai sisa-sisa kulit kering yang menyerupai ketombe.
  • Kulit kering yang mengelupas kadang menyerupai sisik.
  • Daerah kerontokan bulu biasanya berbentuk lingkaran.
  • Kadang hewan yang terserang hanya mengalami sedikit kerontokan/bulu patah di bagian wajah dan telinga.
  • Biasanya puncak kerontokan pada kucing terlihat dalam waktu 5 minggu sejak kontak dengan Microsporum canis.

Menghilangkan jamur penyebab ringworm dari tubuh kucing gampang-gampang susah dan dibutuhkan teknik tersendiri agar jamur tidak muncul kembali, antara lain:

  • Kombinasi 2 cara pengobatan, yaitu pengobatan luar (menggunakan salep, obat oles atau shampoo obat) dan obat oral (makan). Salep atau obat oles bisa digunakan untuk menyembuhkan ringworm yang terpusat, sedangkan untuk membasmi spora dan ringworm yang luas areanya atau carrier, sebaiknya ditambah dengan shampoo obat antijamur.
  • Tergantung jenis obatnya, jangka waktu pengobatan bervariasi mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Sayangnya, sebagian besar obat oral mempunyai efek samping kurang baik, apalagi bila digunakan untuk jangka panjang. Beberapa reaksi buruk terhadap obat bisa saja muncul. Oleh karena itu pemberian obat harus diawasi dengan baik dan selalu diobservasi sesering mungkin.